Belum Temui Demokrat-PKS, Surya Paloh: Golkar Prioritas Bagi Nasdem

Surya Paloh mengakui ada peluang KIB gabung Nasdem, atau sebaliknya.

Dok.Partai Golkar
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menemui Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menemui Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Kunjungan tersebut merupakan yang silaturahim politik pertama sejak pertemuan dirinya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (26/1/2023).

Kunjungan ke Partai Golkar menjadi pertanyaan, mengingat beberapa waktu lalu Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah resmi mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres). Menurutnya, partai berlambang pohon beringin itu adalah prioritas.

"Kenapa harus berkunjung ke Golkar? Prioritas bagi Nasdem. Ada satu romantisme, ada satu perjalanan sejarah perjalanan kehidupan saya pribadi dalam usia yang saya capai saat ini, jenjang karier politik saya yang saya capai hari ini," ujar Paloh di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Partai Golkar disebutnya menjadi perjalanan hidupnya, mengingat ia sudah menjadi bagian dari partai berlambang pohon beringin itu sejak berusia 16 tahun. Tak segan Paloh menyebut dirinya sebagai alumni Partai Golkar.

"Saya harus jujur mengatakan kepada saudara semuanya, 16 tahun usia saya sudah berada di barisan Golkar, ditambah 43 tahun sangat lama itu, lebih dari setengah abad saya kira. Jadi di Golkar sendiri ada 43 tahun, baru kemudian ada Nasdem," ujar Surya.

"Jadi terlepas apapun juga kekurangan saya satu sama lain, tapi modal kebersamaan, catatan sejarah, saling pemahaman, tidak salah kalau dibilang alumni Golkar, itu memang benar adanya," sambungnya.

Terkait belum berkunjungnya dia ke Partai Demokrat dan PKS usai pengusungan Anies sebagai capres, Paloh menjawab bahwa rencana kerja sama ketiganya merupakan sesuatu yang baru terjadi.

"Kenapa tidak berkunjung ke yang lain (Partai Demokrat dan PKS)? Yang lain kita memang baru mencoba ya, baru mencoba. Apakah perlu akan mungkin bergabung dengan KIB? ya sama-sama mungkin," tegas Paloh.

"Mungkin KIB juga bergabung dengan Nasdem kan. Jadi probability, kemungkinan itu masih terbuka," sambungnya lagi.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler