Benarkah Main Gim Berimbas pada Kesehatan Mental? Ini Faktanya Berdasarkan Hasil Studi

Orang tua bisa mengurangi kecemasannya terkait hobi anak bermain gim.

Republika.co.id
Benarkah anak bermain gim berimbas pada kesehatan mental? (ilustrasi)
Rep: Shelbi Asrianti Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang tua mungkin khawatir jika buah hati gemar bermain gim berjam-jam setiap hari. Kini, orang tua bisa mengurangi kecemasannya sebab bermain gim rupanya tidak mengarah pada masalah kesehatan mental pada mayoritas remaja.

Baca Juga


Hal itu diungkap dalam The OxWell Student Survey, salah satu studi sekolah terbesar tentang kesehatan dan kesejahteraan remaja di Inggris. Survei itu melibatkan lebih dari 12 ribu siswa sekolah menengah (12-18 tahun), tentang seberapa intens mereka bermain gim.

Hampir sepertiga siswa main gim selama tiga setengah jam setiap hari dari perangkat elektronik. Sementara, seperlima tidak bermain gim sama sekali. Hasilnya, sebagian besar pemain gim tidak merasakan efek negatif apa pun terkait kesehatan. Bahkan, 44 persen gamer berat melaporkan kesejahteraan yang lebih tinggi daripada siswa yang jarang bermain gim atau tidak bermain sama sekali.

"Temuan ini menunjukkan, daripada mengkhawatirkan waktu yang dihabiskan anak untuk bermain video game, kita harus mengeksplorasi peluang video game sebagai alat potensial untuk menemukan cara yang lebih terjangkau, kreatif, dan mengurangi stigma untuk membantu remaja yang mengalami kesulitan emosional dan perilaku," kata penulis utama studi, Simona Skripkauskait.

Penulis studi lain, Mina Fazel, menyoroti sisi lain dari penelitian tersebut. Fazel yang merupakan profesor psikiatri remaja mengatakan, ada subkelompok remaja pada studi yang cenderung menunjukkan tanda-tanda tertentu. Satu dari 12 gamer berat melaporkan kehilangan kendali atas masalah kesehatannya.

Peserta studi yang melaporkan ini cenderung berjenis kelamin perempuan dan bermain gim dari ponsel. Namun, mereka pun rata-rata punya riwayat jadi korban pelecehan atau pernah punya gangguan kecemasan dan perilaku agresif di masa silam.

Fazel menggarisbawahi, itu menandakan orang yang memiliki masalah kesehatan mental bisa beralih ke gim sebagai cara untuk mengatasinya. "Temuan studi dapat membantu kami mengidentifikasi orang-orang ini dengan lebih baik," ujarnya, dikutip dari laman Mirror, Rabu (1/2/2023).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler