Jari Terasa Terbakar, Tanda Saraf Rusak Akibat Diabetes
Penyandang diabetes bisa merasakan beberapa sensasi pada jari tangan dan kaki mereka.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes yang tak terkontrol bisa memunculkan beragam komplikasi di antaranya kerusakan saraf atau neuropati diabetik. Ketika komplikasi ini terjadi, penyandang diabetes bisa merasakan beberapa sensasi pada jari tangan dan kaki mereka.
Secara umum, diabetes terjadi ketika pankreas tak dapat memproduksi cukup insulin atau ketika tubuh tak bisa menggunakan insulin secara optimal. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 95 persen kasus diabetes adalah diabetes tipe 2.
Diabetes yang tak terkontrol bisa membuat kadar gula darah menjadi tinggi. Kadar gula dara tinggi yang tak terkontrol ini bisa memengaruhi dan melemahkan dinding-dinding pembuluh darah kecil yang memasok oksigen serta nutrisi ke saraf-saraf tubuh.
Bila diabetes sudah menyebabkan kerusakan saraf atau neuropati diabetik, ada empat sensasi yang bisa dirasakan pada ujung-ujung jari tangan dan kaki. Keempat sensasi tersebut adalah kesemutan, kebas, rasa seperti terbatas, dan nyeri.
Selain menyebabkan kerusakan pada saraf, diabetes yang tak terkontrol juga bisa memunculkan masalah pada organ tubuh lain. Beberapa di antaranya adalah kaki, mata, jantung dan pembuluh darah, gusi, serta ginjal. Hal ini bisa terjadi karena diabetes bisa memicu kerusakan pada pembuluh darah besar maupun kecil.
Akan lebih baik bila diabetes dapat dikenali dan diobati sebelum komplikasi terjadi. Menurut Mayo Clinic, ada beberapa gejala yang patut diwaspadai sebagai pertanda diabetes. Sebagian dari gejala tersebut adalah merasa lebih haus dari biasanya, lebih sering berkemih, dan mengalami penurunan berat badan tanpa sebab.
Seperti dilansir Times of India, gejala lain dari diabetes adalah keberadaan keton pada urine. Keton merupakan produk sampingan yang muncul ketika tubuh memecah otot dan lemak karena keterbatasan insulin.
Selain itu, orang dengan diabetes bisa merasakan gejala seperti merasa lelah dan lemah, mudah marah, serta mudah mengalami perubahan suasana hati. Di samping itu, diabetes juga dapat memunculkan gejala seperti luka sulit sembuh, pandangan kabur, dan terkena infeksi berulang seperti infeksi gusi, infeksi kulit, dan infeksi vagina.
Diabetes bisa mengenai siapa saja, khususnya orang-orang yang memiliki faktor risiko. Beberapa faktor risiko dari diabetes adalah riwayat keluarga, berat badan berlebih, serta pola hidup tidak aktif. Oleh karena itu, perbaikan gaya hidup menjadi salah satu kunci utama pencegahan diabetes.