Ratusan Mahasiswa UNS Geruduk Gedung Rektorat dan Segel Kantor MWA, Ada Apa?

Massa aksi menilai somasi yang ditujukan untuk Dekan FKOR tidak jelas.

Republika/Muhammad Noor Alfian Choir
Massa aksi yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan alumni segel kantor MWA, Kamis (2/2/2023). Massa memertanyakan somasi yang dikirim salah satu anggota MWA Prof Hasan Fauzi untuk Dekan FKOR UNS, Sapta Kunta Purnama.
Rep: C02 Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO–Ratusan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di Rektorat Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Mereka tergabung dalam Program Studi Fakultas Keolahragaan (FKOR) UNS. Tuntutan peserta aksi, yakni kejelasan dari somasi yang diajukan kepada Majelis Wali Amanat (MWA) kepada Dekan FKOR Sapta Kunta Purnama.

Dari pantauan Republika.co.id, aksi demonstrasi diikuti ratusan mahasiswa beserta alumni, serta dosen FKOR. Setelah aksi tersebut, mereka lantas menyegel kantor MWA.  

"Kita melakukan aksi solidaritas moral untuk menanyakan somasi yang diberikan kepada pimpinan tertinggi kita, dekan FKOR Sapto Kunto Purnomo tentang somasi yang diberikan oleh dalam hal ini diwakili oleh MWA, Prof Hasan Fauzi (Wakil Ketua MWA), intinya menuduh Pak dekan menyampaikan berita bohong, melakukan pencemaran nama baik MWA," kata Kaprodi pendidikan FKOR UNS, Haris Nugroho, Kamis (2/2/2023) siang.

Pihaknya mengatakan, somasi pertama dilayangkan pada 9 Januari 2023. Pada saat itu, sudah ada upaya dari Sapta Kunta untuk memertanyakan maksud somasi tersebut.

"Karena kami sebagai anak menghadap orang tua. Kemudian MWA tidak bisa ditemui, yang menemui malah kuasa hukum MWA. Ini menambah sakit hati kami, kami dianggap orang luar di UNS. Padahal kami adalah universitas Benteng Pancasila, tentu mengedepankan kekeluargaan, musyawarah, mufakat apabila ada masalah," katanya menegaskan.

Sementara itu, salah satu perwakilan massa aksi dari mahasiswa, Rohadi Setyo Wibowo mengatakan, aksi tersebut menuntut agar ada penjelasan terkait somasi. "Somasi yang dilakukan MWA UNS kepada dekan kami duduk permasalahannya tidak jelas. Apa yang membuat dekan kami disomasi," katanya.

Menurut dia, tidak ada yang salah dari sikap yang dilakukan oleh Sapta. "Kami merasa terganggu, terusik, seharusnya kami fokus menyiapkan kejuaraan, karena adanya somasi kami merasa terganggu. Tidak melakukan kesalahan kok disuruh minta maaf," katanya.

Sementara itu, Rektor UNS Jamal Wiwoho ketika menemui massa aksi demonstrasi menjanjikan akan menyampaikan tuntutan tersebut kepada pihak MWA. Ia mengatakan, dalam surat tersebut, rektor meminta agar dapat segera berkomunikasi dengan MWA.

"Karena sudah mendapatkan pesan-pesan ini akan saya sampaikan ke MWA. Sebelum turun saya minta ke sekretariat untuk membuatkan surat dan akan saya tanda tangani untuk kemudian diserahkan ke MWA, agar segera difasilitasi ketemu MWA. Karena komunikasi tentu kami tidak bisa memberikan kepastian. Namun, harapannya segera ada pertemuan tindak lanjut," tutur Jamal.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler