BI Catat Bisnis di NTT Tumbuh Positif

Peningkatan kinerja usaha terjadi salah satunya pada sektor pertanian.

Antara/Kornelis Kaha
Petani vanili membudidayakan tanaman vanili di Apui, Kecamatan Alor Selatan, Kabupaten Alor, NTT, Senin (20/9/2021). Kantor Bank Indonesia wilayah Perwakilan Nusa Tenggara Timur melaporkan berdasarkan hasil survei kegiatan dunia usaha di NTT pada kuartal IV 2022 mengalami pertumbuhan positif.
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kantor Bank Indonesia wilayah Perwakilan Nusa Tenggara Timur melaporkan berdasarkan hasil survei kegiatan dunia usaha di NTT pada kuartal IV 2022 mengalami pertumbuhan positif.

"Hal ini tecermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang menunjukkan level positif sebesar 44,17 persen," kata Kepala BI Wilayah Perwakilan NTT Stefanus Donny H Heatubun di Kupang, Kamis (2/2/2023).

Dia menjelaskan, kinerja tersebut lebih baik dibandingkan dengan SBT Pada kuartal III 2022 yang tercatat hanya mencapai 18,10 persen dan kinerja nasional sebesar 10,27 persen. Dia mengatakan indikasi peningkatan kinerja usaha terjadi pada sektor pertanian, administrasi pemerintahan, perdagangan, konstruksi dan jasa keuangan.

Di samping itu juga karena didorong oleh momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, pelonggaran kebijakan pembatasan yang mendorong mobilitas masyarakat, serta curah hujan yang kondusif yang mendukung produktivitas tanaman pangan seperti padi dan jagung.

Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha tersebut, SBT investasi dan harga jual pada kuartal IV 2022 tercatat sebesar 11,00 persen dan 18,51 persen, meningkat dari kuartal sebelumnya yang masing-masing sebesar 0,00 persen dan 8,93 persen.

Namun, lanjut Stevanus, walaupun kegiatan dunia usaha di NTT pada kuartal IV 2022 lalu tumbuh positif, tetapi untuk kuartal I 2023 justru diprediksi melambat. "Pada kuartal I 2023, kondisi kegiatan usaha diprakirakan melambat dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 15,59 persen," ujar dia.

Hal ini, menurut dia, sejalan dengan siklus tahunan pascaberakhirnya Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru dan periode masa tanaman pangan.

Baca Juga


 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler