Erick Thohir Tegaskan Persatuan dan Stabilitas Politik Syarat Penting Pertumbuhan Ekonomi
Erick menyampaikan setiap tantangan pasti akan selalu dibarengi dengan peluang
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan sejumlah tantangan bakal dihadapi Indonesia dalam tahun ini, mulai dari ketidakpastian situasi perekonomian global, ancaman resesi, hingga situasi dalam negeri menjelang tahun politik. Erick menyampaikan setiap tantangan pasti akan selalu dibarengi dengan munculnya sebuah peluang.
"Tahun ini akan jadi tahun yang cukup menantang sekaligus banyak menyediakan kesempatan bagi pemulihan ekonomi dan bisnis," ujar pria kelahiran Jakarta itu dalam pertemuan dengan para tokoh dan pengusaha Singkawang di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (4/2/2023).
Erick mengatakan pemerintah pada awal tahun telah menghapuskan kebijakan PPKM. Hal ini turut membangkitkan optimisme dalam menyambut tahun Kelinci Air dan menghadapi ancaman resesi. Hal ini, ucap Erick, selaras dengan prediksi IMF bahwa Indonesia tetap tumbuh di atas lima persen atau di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi negara-negara lain, termasuk G20, serta tidak masuk dalam negara yang akan mengalami resesi.
"Kita sempat mendengar isu resesi ekonomi 2023. Namun, hal ini tidak perlu disikapi dengan panik. Cukup tingkatkan kewaspadaan dan ketajaman membaca peluang," ucap Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tersebut.
Menjelang 2024 memasuki tahun politik, Erick mengatakan peluang perputaran ekonomi dari aktivitas pesta demokrasi akan berdampak hampir ke seluruh daerah Indonesia, termasuk Singkawang. Mantan Presiden Inter Milan itu menilai momentum tahun politik merupakan kesempatan baik untuk memulihkan ekonomi nasional sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi.
"Namun, penting bagi kita untuk bergotong royong menjaga persatuan serta stabilitas politik, agar iklim ekonomi dan bisnis tidak terguncang. Apalagi, Singkawang sebagai kota paling toleran seharusnya bisa dijadikan peluang. Bukan hanya untuk kemajuan bisnis, tapi juga untuk menularkan semangat integrasi bangsa," lanjut Erick.
BUMN sebagai sepertiga kekuatan ekonomi, ucap Erick, pun terus berbenah agar bisa memberikan kontribusi maksimal bagi bangsa dan masyarakat. Untuk itu, penting bagi BUMN BUMN tetap sehat agar terus tumbuh sebagai katalisator ekonomi nasional. Erick pun terus membenahi dan melakukan efisiensi terhadap BUMN, agar BUMN dapat bergerak lincah dan mampu beradaptasi di tengah perubahan.
Tak hanya penguatan internal dan kolaborasi antarBUMN, Erick juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan swasta dan UMKM dalam menjaga tren pertumbuhan positif Indonesia. "BUMN kini turut menggandeng pihak swasta hingga UMKM untuk membangun ekosistem ekonomi yang berkelanjutan. Kami mematahkan imej BUMN sebagai menara gading," kata Erick menambahkan.