Teleskop Luar Angkasa Hubble Menangkap Fenomena Antariksa Unik, Apa Itu?
Teleskop Hubble menunjukkan adanya gugusan bulat di wilayah Bima Sakti.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Gambar Teleskop Luar Angkasa Hubble yang menakjubkan menunjukkan bintang-bintang yang kacau dan padat di gugus bulat NGC 6355. Gugus bulat ini terletak sekitar 31.000 tahun cahaya dari Bumi di wilayah dalam Bima Sakti.
Dilansir dari Space, Ahad (5/2/2023), gugus bulat seperti ini adalah rumah bagi puluhan ribu hingga jutaan bintang, semuanya terikat erat oleh tarikan gravitasi timbal balik. Populasi bintang yang padat ini membuat gugus bulat berbentuk bola.
Gugus bulat ditemukan di galaksi dengan segala bentuk dan ukuran serta cenderung menjadi struktur tertua di galaksi asalnya. Mereka dikemas dengan bintang yang lebih tua dan lebih merah daripada yang ditemukan di gugus bintang terbuka, yang lebih kecil dari gugus bulat.
Gambar NGC 6355 ini, yang menggunakan data dari Advanced Camera for Surveys dan Wide Field Camera 3 Teleskop Luar Angkasa Hubble, menangkap detail menakjubkan dari inti bintang yang padat dan terang yang dikemas di tengah gugus bulat, menurut Badan Antariksa Eropa (ESA), mitra dalam misi. Hamburan bintang yang lebih jarang di pinggiran gugus bulat juga terlihat dalam kejernihan kristal.
Bintang merah dan biru pusat NGC 6355 dapat dibedakan dengan jelas dalam gambar, menunjukkan kekuatan pengamatan Hubble yang luar biasa, yang telah merevolusi studi tentang gugus bulat. Hubble mampu mengabadikan pemandangan menakjubkan ini karena posisinya sekitar 330 mil (530 kilometer) di atas permukaan planet kita. Titik menguntungkan ini membebaskan teleskop dari efek distorsi atmosfer Bumi yang membuat teleskop berbasis darat hampir tidak mungkin membedakan bintang individu dalam gugus bulat.
Pengamatan Hubble telah menghasilkan banyak informasi tentang gugus bulat.
Pada tahun 2006, teleskop melakukan pengamatan langsung pertama terhadap kerdil putih dalam gugus bintang bulat. Kerdil putih merupakan sisa-sisa bintang redup yang berbentuk ketika bintang dengan massa mirip matahari kehabisan bahan bakar untuk fusi nuklir dan mengalami keruntuhan gravitasi.
Pada tahun 2021, pengamatan Hubble memungkinkan para astronom melakukan pengukuran pertama lubang hitam di gugus bulat yang runtuh inti NGC 6397. Mereka berharap menemukan lubang hitam bermassa menengah di jantung gugus bulat ini, tetapi sebaliknya, mereka malah menemukan sebuah konsentrasi lubang hitam yang lebih kecil di seluruh NGC 6397, yang terletak sekitar 7.800 tahun cahaya dari Bumi.
Hubble juga telah menghasilkan gambar Messier 15, yang berusia sekitar 12 miliar tahu, merupakan gugus bulat paling kuno yang diketahui. Anda dapat melihat lebih banyak gambar gugus bulat Hubble di situs web ESA.