Penderita DBD Mayoritas Usia 15-44 Tahun, Vaksin Dengue Penting Bukan Cuma untuk Anak!
Vaksinasi menjadi upaya efektif turunkan risiko dan kasus DBD pada orang dewasa.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksinasi demam berdarah atau dengue tidak hanya penting bagi anak-anak melainkan juga orang dewasa. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, proporsi penderita demam berdarah pada tiga tahun terakhir paling tinggi berada pada golongan umur 15-44 tahun.
Dokter spesialis penyakit dalam Dr Sukamto Koesnoe mengatakan bahwa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) telah merekomendasikan vaksinasi sebagai upaya efektif dalam menurunkan risiko dan kasus demam berdarah pada orang dewasa usia 19-45 tahun.
"Intinya orang dewasa juga perlu mendapatkan vaksinasi demam berdarah, bukan hanya anak-anak," kata dr Sukamto dalam diskusi media tentang demam berdarah di Jakarta, Senin (5/2/2023).
Dr Sukamto mengingatkan, semua orang dewasa memiliki risiko terinfeksi demam berdarah, terlepas dari usia, etnis, atau status sosial ekonominya. Karena itulah, vaksinasi penting bagi semua orang dewasa sebagai upaya pencegahan dari demam berdarah.
Berbagai faktor, seperti kondisi tubuh yang buruk, juga bisa membuat sistem antibodi pada orang dewasa menurun. Jika gejala demam berdarah yang dialami tidak segera ditangani, menurut Dr Sukamto, maka akan mengakibatkan kondisi penyakit yang memburuk sehingga sama sekali tidak bisa disepelekan.
Meski demikian, vaksin demam berdarah tidak dianjurkan bagi ibu hamil dan menyusui, orang yang memiliki riwayat alergi terhadap vaksin, serta penderita infeksi HIV baik bergejala maupun tidak.
"Jadi silakan dikonsultasikan ke dokter atau petugas medis sebelum divaksinasi," kata dr Sukamto.
Lebih lanjut, dr Sukamto mengungkapkan, ada beberapa hal yang menghambat vaksinasi pada kelompok dewasa. Pertama, rendahnya kesadaran untuk melakukan kunjungan rutin ke dokter dan melakukan vaksinasi.
Kedua, kurangnya pemahaman dan penerimaan dari masyarakat terhadap pemanfaatan vaksin. Ketiga,tenaga kesehatan belum sepenuhnya menyadari kesenjangan cakupan imunisasi pada dewasa dan anak. Dia juga menekankan pentingnya edukasi yang lebih masif terkait efikasi dan profil keamanan vaksin bagi orang dewasa.
"Menurut survei banyak yang mau vaksinasi itu karena direkomendasikan dokternya, makanya tenaga kesehatan juga harus masif mengedukasi," kata dr Sukamto.