BSI Mobile Tambah Dua Fitur Pembiayaan Baru
BSI meluncurkan dua fitur baru pengajuan pembiayaan melalui BSI Mobile.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meluncurkan dua fitur baru pengajuan pembiayaan melalui BSI Mobile yakni pembiayaan BSI OTO dan pembiayaan BSI Cicil Emas. Peluncuran dua fitur pembiayaan ritel ini merupakan komitmen BSI yang serius menggarap segmen ritel sebagai salah satu fokus pengembangan bisnis BSI di 2023.
“Kami optimistis peluncuran fitur pembiayaan ritel melalui BSI Mobile dapat mengakselerasi bisnis retail di awal tahun ini,” kata Saut dalam keterangan, Selasa (7/2/2023).
Fitur pengajuan BSI OTO melalui BSI Mobile merupakan fitur pengajuan pembiayaan kendaraan mobil baru, mobil bekas dan motor baru. Dengan adanya fitur ini memudahkan nasabah untuk mengajukan pembiayaan kapanpun dan dimanapun tanpa harus ke kantor cabang BSI.
Pada tahap awal, BSI menargetkan pembiayaan BSI OTO tembus hingga Rp 60 miliar. Diprediksi, minat masyarakat terhadap pembiayaan BSI OTO akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, tercatat per Desember 2022, pembiayaan BSI OTO mencapai Rp 2,76 triliun tumbuh 44,04 persen secara YoY.
Masih dalam rangka milad BSI yang kedua, BSI OTO menawarkan program Spesial Serba Dua di antaranya margin mulai setara 2,22 persen, potongan admin sebesar Rp 2 juta untuk pengajuan mobil baru, potongan biaya admin 20 persen untuk pengajuan mobil bekas dan free dua kali angsuran untuk pengajuan motor baru.
Fitur kedua yang diluncurkan adalah BSI Cicil Emas secara online yang bisa diakses di manapun sesuai dengan jam layanan. BSI Cicil Emas menjadi salah satu alternatif investasi jangka pendek maupun menengah melalui logam mulia.
Dari sisi ketentuan syariah, cicil emas juga telah mendapatkan Fatwa DSN MUI No 77/DSN-MUI/V/2010. Pembiayaan menggunakan akad Murabahah dan pengikatan agunan dengan menggunakan akad rahn (gadai). Dari sisi keamanan, emas yang dicicil oleh nasabah disimpan dan diasuransikan secara baik di BSI.
Inovasi ini diluncurkan seiring pertumbuhan positif produk cicil emas dengan pertumbuhan secara yoy sebesar Rp 759 miliar (85,89 persen) dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 884 miliar ke posisi Desember 2022 sebesar Rp 1,64 triliun. Emas menjadi salah satu jenis investasi yang aman dan mudah dilakukan. Selain itu emas merupakan komoditas yang likuid, mudah diperjualbelikan dengan cepat sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif sumber dana darurat.
Per Desember 2022, Pembiayaan BSI mampu tumbuh sehat dan berkesinambungan menjadi sebesar Rp 207,70 triliun atau tumbuh 21,26 persen (yoy). Pembiayaan didominasi oleh segmen retail sebesar Rp 150,52 triliun yang memberikan kontribusi 72 persen dari pembiayaan BSI secara keseluruhan.