Pengungsi Suriah Korban Gempa Paling Rentan

Pengungsi Suriah di utara dan di Turki korban gempa yang paling rentan.

AP Photo/Mustafa Karali
Seorang pria mencari korban gempa di puing-puing bangunan yang hancur akibat gempa Turki dan Suriah
Rep: Lintar Satria Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Juru bicara Dana PBB untuk Anak (UNICEF) James Elder mengatakan gempa bermagnitudo 7,8 di Turki dan Suriah awal pekan lalu mungkin menewaskan ribuan anak. Di Jenewa, Swiss, Elder mengatakan pengungsi Suriah di utara negara itu dan di Turki korban gempa yang paling rentan.

Di Kota Hama, Suriah, Abdallah al Dahan mengatakan pemakaman beberapa keluarga sudah mulai dilakukan Selasa (7/2/2023).

"Ini pemandangan yang sangat mengerikan dari segala sisi, seluruh hidup saya saya tidak pernah melihat yang seperti ini, meski semuanya telah terjadi pada kami," kata Dahan.

Masjid-masjid membuka pintu mereka pada keluarga yang rumah hancur oleh gempa. Kantor berita Suriah, SANA melaporkan setidaknya 812 orang tewas di daerah yang dikuasai pemerintah Suriah, yakni di Aleppo, Latakia, Hama, Idlib dan Tartous.


Baca juga : Teriakan Putus Asa Korban Gempa Turki

Sementara itu 1.120 orang tewas di daerah di barat laut yang dikuasai pemberontak. Tim penyelamat White Helmets mengatakan total korban jiwa dalam gempa Senin (6/2/2023) terus merangkak naik.

"Terdapat banyak upaya yang dilakukan tim kami, tapi mereka tidak dapat merespon bencana dan banyak gedung yang ambruk," kata ketua kelompok itu Raed al-Saelh.

Pejabat kemanusiaan PBB di Suriah mengatakan bahan bakar di negara tersebut semakin langka. Musim dingin yang berat juga menambah rintangan.

"Infrastruktur rusak, jalanan yang biasa kami gunakan untuk kerja kemanusiaan rusak," kata koordinator residen PBB El-Mostafa Benlamlih di Damaskus.

Warga Kota Malatya, Turki, menggali puing-puing bangunan runtuh tanpa peralatan khusus atau bahkan sarung tangan. Mereka mencoba mencari kerabat atau sanak saudara yang masih tertimpa reruntuhan bangunan.

Baca juga : Korban Jiwa Gempa Turki dan Suriah di Atas 7.800 Orang

"Cucu-cucu mertua saya di sana, kami telah berada di sini selama dua hari, kami hancur," kata salah seorang warga Sabiha Alinak.

"Di mana negara? Kami memohon pada mereka, mari lakukan, kami bisa menyelamatkan mereka, kami bisa melakukannya dengan cara kami," tambahnya.




sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler