Begini Cara Memilih Pasta Gigi yang Tepat, Jangan Asal-asalan
Banyaknya produk pasta gigi sering membuat konsumen bingung.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada banyak sekali produk pasta gigi dengan berbagai klaim di pasaran. Banyaknya produk pasta gigi sering membingungkan konsumen, produk mana yang benar-benar terbaik. Kini, seorang ahli mengungkap bahwa pasta gigi terbaik adalah yang mengandung fluoride.
Hal ini diungkap oleh dokter spesialis ortodonti yang berbasis di Spanyol, Khaled Kasem. Dia mengatakan, pasta gigi yang mengandung fluoride sangat bermanfaat bagi kesehatan gigi.
“Ada berbagai jenis pasta gigi, tapi secara umum Anda harus memastikan bahwa pasta gigi yang Anda gunakan mengandung fluoride. Untuk anak-anak, penting untuk mendapatkan pasta gigi berfluoride dengan konsentrasi rendah, tergantung pada usia pasien,” kata dia seperti dilansir Mirror, Kamis (9/2/2023).
Lembaga National Health Services (NHS) di Inggris menyatakan, pasta gigi yang mengandung 1.350 hingga 1.500 ppm fluoride adalah yang paling efektif. Namun, jika seseorang memiliki risiko kerusakan gigi, dokter gigi mungkin akan menyarankan untuk menggunakan pasta gigi dengan kekuatan yang lebih tinggi.
Untuk anak-anak berusia di bawah tiga tahun harus menggunakan pasta gigi hanya satu oles yang mengandung setidaknya 1.000 ppm fluoride. Sementara itu, mereka yang berusia antara tiga dan enam tahun harus menggunakan pasta gigi seukuran kacang polong yang mengandung lebih dari 1.000 ppm fluoride.
Dokter Kasem membagikan beberapa tips pasta gigi lainnya, termasuk menggunakan pasta gigi yang sangat sensitif jika Anda memiliki gigi sensitif atau masalah dengan resesi gusi, yang dapat menyebabkan sensitivitas. Menurut dia, tidak masalah sering menggunakan pasta gigi pemutih, meskipun banyak dokter gigi memperingatkan penggunaan pasta gigi pemutih cukup sepekan sekali karena dapat menjadi sangat abrasif pada gigi.
"Menggunakan pasta gigi semacam itu dengan aman. Yang tidak saya rekomendasikan adalah melakukan pemutihan gigi secara profesional setiap bulan karena ini akan menghilangkan lapisan yang tidak dapat diganti pada masa depan,” jelas dokter Kasem.
Menurut Kasem, yang penting diperhatikan adalah penggunaan sikat gigi yang sangat lembut. Hindari sikat gigi yang tidak terlalu lembut bahkan keras karena dapat menyebabkan trauma pada gusi.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah metodologis dalam menyikat gigi. Menurut Kasem, setiap orang harus mulai menyikat gigi dari satu sisi dan lalu pindah ke sisi yang lain.
“Saya kidal, jadi saya biasanya memulai dari sisi kiri dan Anda harus masuk dengan sudut 45 derajat antara gusi dan gigi. Gunakan tekanan yang lembut, jangan memaksakan sikat. Lakukan gerakan melingkar kecil pada gigi dan kemudian turun,” kata Kasem. Dia mengatakan, setiap orang harus melakukan sembilan atau 10 kali putaran per gigi dan harus menyikat seluruh gigi di bagian depan, atas dan bawah, lalu lakukan hal yang sama di bagian dalam.