Isra Miraj Terangkum dalam Ayat-Ayat dari 2 Surat Alquran yang Berbeda Berikut Ini

Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa agung yang diabadikan dalam Alquran

ANTARA
Alquran (ilustrasi). Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa agung yang diabadikan dalam Alquran
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi pada Rajab, menurut sejumlah riwayat. Peristiwa ini menjadi tonggak dari risalah Islam yang diemban Rasulullah Muhammad SAW. 

Baca Juga


Dalam Alquran setidaknya ada dua surat yang membahas mengenai Isra Miraj yaitu pertama, Surat Al Isra ayat 1: 

 سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Mahamendengar lagi Mahamelihat.”  

Kandungan ayat tersebut menurut tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa hamba yang melakukan perjalanan adalah Nabi Muhammad SAW di dalam kegelapan malam hari. 

Yang tempatnya berada di Makkah Yakni Baitul Maqdis yang terletak di Elia (Yerussalem), tempat asal para nabi (terdahulu) sejak Nabi Ibrahim 'alaihissalam Karena itulah semua nabi dikumpulkan di Masjid Al Aqsa pada malam itu, lalu Nabi SAW mengimami mereka di tempat mereka.  

Baca juga: 4 Sosok Wanita yang Bisa Mengantarkan Seorang Mukmin ke Surga, Siapa Saja?  

Hal ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah imam terbesar dan pemimpin yang didahulukan. Semoga shalawat dan salam Allah SWT terlimpahkan kepada mereka semuanya. Yakni tanam-tanamannya dan hasil buah-buahannya. 

Maksudnya, Kami perlihatkan kepada Muhammad  SAW sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang besar-besar. Allah Mahamendengar semua ucapan hamba-hamba-Nya, yang mukmin maupun yang kafir yang membenarkan maupun yang mendustakan di antara mereka. 

Dan Dia Mahamelihat semua perbuatan mereka: Maka kelak Dia akan memberikan kepada masing-masing dari mereka balasan yang berhak mereka terima di dunia dan di akhirat. 

Kedua, surat An Najm ayat 13-18. 

وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ  عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَىٰ.عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَىٰ.إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَىٰ.مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ.لَقَدْ رَأَىٰ مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَىٰ

“Sungguh, dia (Nabi Muhammad) benar-benar telah melihatnya (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu ketika) di Sidratulmuntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. (Nabi Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratulmuntaha dilingkupi oleh sesuatu yang melingkupinya.   

Penglihatan (Nabi Muhammad) tidak menyimpang dan tidak melampaui (apa yang dilihatnya). Sungguh, dia benar-benar telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang sangat besar.” 

Penjelasan mengenai ayat diatas menurut Tafsir Ibnu Katsir bahwa bahwa Nabi Muhammad SAW telah melihat Jibril dalam rupa aslinya sebanyak dua kali. Ini terjadi yang kedua kalinya bagi Rasulullah SAW saat melihat Jibril 'alaihissalam dalam rupa aslinya seperti yang diciptakan Allah SWT dan hal itu terjadi di malam Isra. 

Baca juga: Ketika Sayyidina Hasan Ditolak Dimakamkan Dekat Sang Kakek Muhammad SAW

Bahwa Sidratul Muntaha itu diliputi para malaikat seperti halnya burung-burung gagak (yang menghinggapi sebuah pohon), dan Sidratul Muntaha diliputi nur Tuhan Yang Mahaagung, diliputi pula oleh beraneka warna yang hakikatnya tidak aku ketahui. Dahan-dahan Sidrah terdiri dari mutiara, yaqut, dan zabarjad. Maka Muhammad SAW melihatnya dan melihat Tuhannya dengan mata hatinya. 

 

Ibnu Abbas RA mengatakan bahwa pandangan mata Nabi SAW tidak ditolehkan ke arah kanan dan tidak pula ke arah kiri. Yakni melampaui dari apa yang diperintahkan kepadanya, ini merupakan sifat yang agung yang menggambarkan keteguhan hati dan ketaatan, karena sesungguhnya Nabi SAW tidak berbuat melainkan berdasarkan apa yang diperintahkan kepadanya, tidak pula pernah meminta lebih dari apa yang diberikan kepadanya, yang menunjukkan akan kekuasaan dan kebesaran.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler