Pupuk Indonesia Sediakan 17.287 Ton Stok Pupuk Bersubsidi untuk Kabupaten Gresik

Persediaan pupuk bersubsidi aman untuk mencukupi kebutuhan pupuk petani di Gresik

Pupuk Indonesia
PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Gresik sebesar 17.287 ton per 14 Februari 2023.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Gresik sebesar 17.287 ton per 14 Februari 2023. Persediaan tersebut melebihi ketentuan minimum yang diatur pemerintah.


Vice President (VP) Penjualan Wilayah IV Pupuk Indonesia, Rizki Candra Sakti dalam Forum Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Gresik dengan Petrokimia Gresik di Gresik, Selasa (14/2/2023) menyampaikan stok tersebut terdiri dari pupuk Urea dan NPK. Ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022 yang memfokuskan pupuk bersubsidi hanya pada pupuk Urea dan NPK. Rinciannya, stok Urea sebanyak 5.405 ton dan NPK 11.882 ton.

"Persediaan pupuk bersubsidi tersebut aman untuk mencukupi kebutuhan pupuk petani di Kabupaten Gresik selama 14 hari ke depan. Jumlah Urea mencapai 414 persen dari ketentuan minimum Pemerintah, sementara NPK sebesar 1.776 persen," ujar Rizki, dalam siaran persnya, Rabu (15/2/2023).

Pupuk NPK dan Urea bersubsidi untuk petani di Kabupaten Gresik sepenuhnya diproduksi Pupuk Indonesia melalui Petrokimia Gresik selaku anggota holding. Saat ini stok tersebut berada di gudang Lini III/Kabupaten.

"Kapanpun (pupuk bersubsidi, Red) dibutuhkan, persediaan tersebut siap disalurkan ke kios-kios resmi atau pengecer," tandas Rizki.

Sementara terkait realisasi, ia mengungkapkan bahwa hingga Februari pupuk subsidi yang diserap petani di Kabupaten Gresik sekitar 1.673 ton untuk Urea dan 818 ton untuk NPK. Angka tersebut sekitar enam persen dari total alokasi pupuk bersubsidi Kabupaten Gresik di tahun 2023.

PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Gresik sebesar 17.287 ton per 14 Februari 2023. - (Pupuk Indonesia)

 

Ia juga mengungkapkan jika ada gap antara kebutuhan petani dengan alokasi yang ditetapkan pemerintah. Adapun kebutuhan Urea petani yang tercatat dalam Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) tahun 2022 sebesar 28.724 ton, sementara kebutuhan NPK sebanyak 29.341 ton.

Sedangkan, e-Alokasi Urea di Gresik tahun 2023 sekitar 26.083 ton. Jumlah tersebut hanya mampu memenuhi 91 persen dari kebutuhan petani. Berikutnya e-Alokasi NPK di Gresik tahun 2023 sebanyak 13.378 ton. Alokasi ini hanya mampu memenuhi 46 persen kebutuhan petani.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Gresik, Eko Anindito Putro menegaskan bahwa ada regulasi yang harus dipahami bersama dalam penyaluran pupuk bersubsidi, yaitu Permentan 10/2022. Berdasarkan regulasi tersebut, sejak 1 Juli 2022 subsektor perikanan tidak mendapat pupuk bersubsidi. 

Sementara  pupuk yang disubsidi hanya diperuntukan sembilan komoditas yaitu padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai merah, tebu, kopi dan kakao.

"Di Gresik yang mendapat alokasi pupuk bersubsidi hanya padi, kedelai, jagung, bawang merah, cabai merah dan kopi yang ada di Bawean," tandasnya.

Eko pun menjelaskan, Petrokimia Gresik sebagai produsen pupuk hanya menjalankan penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan regulasi. Kendati demikian Ia berharap Gresik yang merupakan Ring 1 perusahaan mendapat perhatian lebih.

"Kepala Desa merupakan ujung tombak sehingga mereka yang pertama mendapatkan keluhan. Semoga melalui forum ini solusi ketersediaan pupuk, baik subsidi maupun nonsubsidi sehingga produktivitas tetap terjaga, karena kita dituntut swasembada," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler