Juice ESA Siap Diluncurkan ke Jupiter
Juice akan menjelajahi bulan Callisto, Europa, dan Ganymede yang mengorbit Jupiter.
ANTARIKSA -- Misi Badan Antariksa Eropa (ESA) untuk menjelajahi Jupiter dan bulan-bulan terbesarnya telah tiba di Pelabuhan Antariksa Eropa di Guyana Prancis, tempat persiapan terakhir untuk peluncuran pada April mendatang. Pesawat antariksa Jupiter Icy Moons Explorer (Juice), tiba pada Rabu, 8 Februari 2023 di bandara Felix Eboue di Cayenne dengan penerbangan khusus Antonov Airlines An-124.
Juice dibawa dari Toulouse, Prancis, di mana kontraktor utama perangkat itu, Airbus dibuat selama hampir satu dekade, mulai dari konsep, desain, pengujian, dan konstruksi. Saat ini, pesawat ruang angkasa tersebut akan menjalani pengujian dan inspeksi akhir oleh para ilmuwan dari ESA dan Airbus sebelum diisi bahan bakar dan dipasang pada roket Ariane 5.
Peluncuran dijadwalkan pada 13 April, akan membuka perjalanan delapan tahun ke Jupiter. Mengemas 10 instrumen, misi Juice adalah mempelajari sejumlah bulan es yang mengorbit raksasa gas. Dia akan fokus pada bulan yang besar dan menampung samudra. Tujuannya, termasuk mempelajari bagaimana dunia seperti itu dapat menampung kehidupan dan mempelajari sistem Jupiter sebagai model untuk lingkungan kompleks di sekitar planet raksasa gas di seluruh Alam Semesta.
Jupiter lima kali lebih jauh dari Matahari dibanding Bumi kita. Jadi, menuju ke sana merupakan tantangan besar. Setelah peluncuran, serangkaian terbang lintas Bumi dan Venus dengan bantuan gravitasi akan memberi Juice kecepatan dan arah yang dibutuhkan untuk melampaui sabuk asteroid dan mencapai planet terbesar di Tata Surya tersebut. Baca: Geser Saturnus, Jupiter Kini Pemilik Bulan Terbanyak di Tata Surya
Menyusul kedatangannya di Jupiter pada tahun 2031, Juice akan dipandu dalam melalui 35 terbang lintas lagi di bulan-bulan raksasa gas, Callisto, Europa, dan Ganymede, sebagai tujuan utamanya. Misi ini akan diakhiri dengan penelitian panjang tentang Ganymede. Pada tahun 2034, Juice akan menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang mengorbit bulan planet selain Bumi.
Menerbangi jalur yang begitu rumit dengan jarak yang sangat jauh akan menjadi ujian ekstrim untuk teknik navigasi. Apalagi, Juice wajib membawa pulang data-data yang dikumpulkannya. Pengontrol misi di Pusat Kontrol Operasi Luar Angkasa Eropa (ESOC) ESA di Darmstadt, Jerman akan bergantung pada jaringan Estrack antena luar angkasa di Spanyol, Argentina, dan Australia.
Peluncuran Juice juga akan mengakhiri tradisi panjang misi sains ESA yang dimulai di atas roket Ariane 5, termasuk Rosetta dan Bepi Colombo. Baru-baru ini, Ariane 5 mengirim teleskop luar angkasa James Webb ke luar angkasa untuk NASA, ESA, dan Badan Antariksa Kanada (CSA) pada 25 Desember 2021.
Namun, untuk upaya besar, janji ilmiah misi Juice itu memesona. Para ilmuwan percaya bahwa Callisto, Europa, dan Ganymede menyimpan sejumlah besar air yang terkubur di bawah permukaannya dalam volume yang jauh lebih besar daripada di lautan Bumi. Bulan-bulan seukuran planet ini menawarkan petunjuk menggiurkan bahwa kondisi kehidupan bisa ada di luar planet bumi kita yang indah. Mungkin, di dunia yang mengorbit planet raksasa, bukanlah benda yang membara.
Jupiter dan sekumpulan bulan besarnya mewakili arketipe sistem planet gas raksasa di seluruh Alam Semesta. Dengan demikian, ia merupakan tujuan paling menarik di Tata Surya kita.
ESA dan Juice melihat momentum daya tarik manusia sepanjang sejarah pada planet yang dinamai Dewa Para Dewa dalam Romawi kuno. Besar di langit malam, Jupiter secara alami menjadi target salah satu pengamat bintang pertama yang dibantu teleskop, Galileo. Pengamatannya, dari tahun 1610, menemukan Io, Europa, Callista, dan Ganymede, serta menunjukkan mereka bergerak relatif terhadap Jupiter dari malam ke malam. Hal itu menunjukkan gagasan kontroversial bahwa Bumi bukanlah satu-satunya pusat gerak di Alam Semesta. Diketahui pada jaman itu, Bumi masih dipercayai sebagai pusat semesta raya. Untuk menandai momen penting yang membuka pengetahuan tetang kosmos tersebut, Juice membawa plakat yang merayakan karya Galileo. Sumber: ESA
Baca juga:
- Hot Jupiter, Planet dengan Awan Logam dan Hujan Permata
- Deretan Benda Terbesar di Tata Surya Selain Jupiter
- Dikaitkan dengan Gempa Turki, HAARP AS akan Melaser Planet Jupiter