Allah Menyukai Keindahan

Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan.

republika
Allah Menyukai Keindahan. Foto: Amal baik karena Allah SWT (ilustrasi)
Rep: Mabruroh Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rasulullah SAW adalah  orang yang sangat memperhatikan tata cara berpakaian, baik dari segi kebersihan maupun keserasiannya. Rasulullah juga kerap memperhatikan dan menyarankan sahabat-sahabatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan pakaian dan keindahannya karena Allah mencintai keindahan.

Dikutip dari buku “Nabi Muhammad Sehari-Hari” karya Muhammad Ismail Al-Jawisy, menyebutkan bahwa Rasulullah senantiasa berpakaian bersih dan rapi, ia juga termasuk orang yang seleksi dalam memilih warna. Kendati pada dasarnya ia menyukai warna putih, dan merasa nyaman dengan pakaian berwarna demikian, namun terdapat juga beberapa riwayat yang menyebutkan bahwa beliau juga memakai pakaian berwarna lainnya.

Al-Barrâ bin 'Àzb pernah berkata, "Tidak ada seorang manusiapun yang pernah mengenakan pakaian berwarna merah terlihat seindah' Rasulullah SAW." (HR. Bukhari).

Begitupun Rasulullah sangat memperhatikan keserasian dalam penampilannya. Hal ini terbukti saat peristiwa penaklukan kota Mekkah (Futuh Al Makkah) di mana beliau mengenakan sorban berwarna hitam, karena bendera yang dikibarkan saat Itu memang berwarna hitam.

Rasulullah juga terus mendorong para sahabat untuk senantiasa berpenampilan secara baik dengan mengenakan pakaian yang indah, sebagaimana sabda beliau, "Pisahkanlah orang yang berselisih di antara kalian, dan kenakanlah pakaian yang indah agar kalian nampak bagai tahi lalat yang menarik hati dan perhatian setiap mata yang memandang, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai kekejian dan tidak pula perbuatan (penampilan) yang keji (jelek)." (HR. Ahmad dan Abu Daud).

Dalam kesempatan yang lain, Rasulullah SAW dengan nada mendorong dan memotivasi orang-orang untuk berhias dan berpenampilan baik. Beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan." (HR. Muslim).

Pernah suatu ketika beliau melihat Malik bin 'Auf mengenakan pakaian yang usang, padahal Allah telah mengaruniakan kepadanya harta kekayaan melimpah, berupa hewan ternak, unta maupun kambing. Lantas Rasulullah SAW menegurnya, "Hendaknya kamu bercermin." Dalam hadits lain beliau berkata, "Sesungguhnya Allah senang bilamana melihat hamba-hambanya memperlihatkan "nikmat" yang telah dianugerahkan atasnya." (HR Ahmad)

Jadi jelas sekali bahwa pakaian yang indah adalah hal pertama yang dilihat dari seorang hamba sebagai bentuk rasa syukurnya atas nikmat yang dianugerahkan Allah SWT kepadanya. Begitupun, Rasulullah SAW ketika mendapati salah seorang sahabatnya tidak memperhatikan penampilannya dalam berpakaian sehingga terlihat kotor dan tak sedap dipandang, maka beliau berpaling darinya dan berkata, "Tidakkah kau memiliki sesuatu yang bisa membersihkan pakaianmu?" Kemudian beliau menambahkan, "Barangsiapa yang hendak berpakaian, hendaklah ia (pertama-tama) membersihkan pakaiannya."

Hal ini menandakan bahwa Rasulullah SAW sangat memperhatikan sekali penampilan luar seseorang, di mana beliau sendiri senantiasa mengenakan pakaian yang baik dan bersih, dikarenakan hal tersebut merupakan salah satu ciri dari (manifestasi) kebeningan hati (dzaug) yang mulia, terlebih lagi di tempat-tempat umum, dan di waktu-waktu berkumpulnya khalayak ramai. Dalam suatu khutbah jum'atnya beliau berkata,

"Kalian (umat) semestinya memiliki (setidaknya) dua helai baju, satu khusus diperuntukkan menunaikan ibadah shalat jumat, selain dari pakaian yang kalian gunakan dalam menjalani rutin sehari-hari."

Dengan demikian jelaslah, bahwa Rasulullah sangat memperhatikan penampilan dirinya di hadapan orang-orang dengan senantiasa, sebisa mungkin, mengenakan pakaian yang indah, dan mendorong orang-orang untuk turut pula melakukan hal yang sama.

Secara maknawi sesungguhnya beliau sedang mengajak kita semua untuk turut "mencicipi" kebeningan hati yang indah melalui perbuatan (dengan menjaga penampilan), sebagaimana beliau pun suka menganjurkannya lewat kata-kata (nasehat) dalam berbagai kesempatan.
 

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler