Tok! Badan Pangan Naikkan Harga Acuan Gabah dan Beras
Harga gabah kering panen di tingkat petani dijual mulai Rp 4.200-Rp 4.550 per kg.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional (NFA) resmi menaikkan harga acuan gabah dan beras melalui penerapan fleksibilitas harga antara delapan persen hingga sembilan persen. Melalui fleksibilitas tersebut, diharapkan penyerapan gabah hasil produksi oleh Perum Bulog dapat lebih optimal.
Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan, kenaikan harga acuan tersebut merupakan hasil dari Rapat Koordinasi Beras pada Senin (20/2/2023). Aturan itu sekaligus untuk menyambut musim panen raya padi yang akan dimulai pada bulan Maret mendatang.
Fleksibilitas harga acuan itu menetapkan harga batas bawah dan batas atas. Batas bawah harga gabah dan beras tetap mengacu kepada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2020 tentang Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras. Sedangkan harga batas atas ditentukan dalam rapat tersebut.
Fleksibilitas harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani ditetapkan 8,33 persen dengan batas bawah Rp 4.200 per kg dan batas atas Rp 4.550 per kg. Sementara fleksibilitas harga GKP di penggilingan 9,41 persen dengan batas bawah Rp 4.250 per kg dan batas atas Rp 4.650 per kg.
Lebih lanjut, harga batas bawah gabah kering giling (GKG) di penggilingan sebesar Rp 5.250 per kg dan batas atas Rp 5.700 per kg atau dengan fleksibilitas 8,57 persen.
Sedangkan, harga batas bawah beras di gudang Bulog sebesar Rp 8.300 per kg dan batas atas Rp 9.000 per kg atau dengan tingkat fleksibilitas 8,43 persen.
Lebih lanjut, dalam butir kedua surat keputusan itu disampaikan kebijakan fleksibilitas harga itu akan berlaku sejak 27 Februari sampai dengan batas waktu belum ditentukan.
Arief menjelaskan, keputusan itu juga disepakati oleh para penggilingan padi besar sehingga diharapkan harga gabah dapat terkontrol dengan adanya batas bawah dan batas atas.
Penggilingan swasta yang biasanya bisa membeli gabah dengan harga tinggi akan mengikuti batas atas yang ditentukan. "Penggilingan padi besar sepakat membeli dengan harga batas seperti dalam keputusan," kata Arief kepada Republika.co.id, Selasa (21/2/2023).
Arief mengatakan, pihaknya memiliki kebijakan fleksibilitas harga ketimbang menerbitkan peraturan resmi harga acuan baru agar bisa lebih cepat. Kenaikan harga gabah dapat diredam dengan batas atas di sisi lain, Perum Bulog juga bisa bersaing dengan swasta untuk menyerap produksi petani.