Fitnah Besar Beruntun Akibat Santet atau Sihir yang Melibatkan Konspirasi Jahat Jin
Santet yang merupakan sihir merupakan konspirasi jahat antar jin dan manusia
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Apakah santet itu ada dan bagaimana cara mengatasinya menurut Islam? Pertanyaan ini disampaikan dalam diskusi tanya jawab sebagaimana dikutip dari laman Rumah Fiqih.
Pengasuh Rumah Fiqih, Ustadz Ahmad Sarwat Lc, menerangkan, sejak dari awal, urusan santet ini sepenuhnya sudah berlumur dosa.
Mulai dari dukun yang memberi informasi tentang adanya kiriman santet dari si fulan dan si fulan, hingga teknik bagaimana mengatasi santet itu sendiri.
Sejak mulai dari informasi atau tuduhan si dukun bahwa ada kiriman santet dari si fulan dan si fulan, informasi ini saja sudah merupakan fitnah besar. Biasanya berisi kebohongan yang berlipat.
Benar atau tidak benar informasi itu, yang pasti sumber informasinya sudah pasti jin atau setan. Sebagaimana diketahui, mendapat informasi dari jin atau setan sudah merupakan larangan dan dosa.
Kalau ternyata informasi dari si dukun yang bersumber dari jin atau setan itu salah, memang kebanyakannya salah, dosa tuduhan itu sama dengan dosa memfitnah. Inilah fitnah awal dari sebuah santet.
"Anggaplah misalnya setan dan jin itu memang punya kekuatan gaib, sehingga punya kemampuan mengirim penyakit atau penderitaan tertentu, maka sangat besar kemungkinannya semua merupakan konspirasi," kata Ustadz Ahmad Sarwat Lc, dilansir dari laman Rumah Fiqih, Rabu (22/2/2023).
Ustadz Ahmad Sarwat menjelaskan, rupanya para jin itu juga jago membuat konspirasi. Karena mereka memang punya mafia layaknya dunia mafioso.
Konspirasi untuk menjerat manusia sudah sering kali mereka lakukan. Biasanya langkah pertamanya, satu jin mengerjai seseorang, entah dengan cara dibuat takut atau dirasuki.
Langkah berikutnya, mafia jin itu memanfaatkan dukun untuk memberi info bahwa orang yang sering kerasukan jin itu sebenarnya disantet seseorang, sehingga orang-orang pun berusaha untuk memusuhi orang yang dituduh punya ilmu santet itu. “Maka jadilah peperangan hingga saling membunuh antara sesama manusia,” tutur dia.
Langkah lainnya adalah membisiki para dukun lain untuk melawan santet dengan santet juga. Tapi hebatnya, agar tidak dianggap santet, biasanya diberi embel-embel yang menarik dan menipu. Misalnya, ilmu itu tidak dibilang santet, tetapi berbagai bentuk penghalusan seperti isilah ilmu putih.
Kesannya agak masuk akal, orang-orang akan menganggap bahwa namanya saja ilmu putih, berarti ilmu itu ilmu yang baik. Apalagi yang melakukannya orang yang pakai kostum pak haji, lengkap dengan peci haji, sorban, sarung, tasbih, bahkan jubah. Lalu mereka melakukan ritual-ritual aneh seolah-olah sedang bertarung dengan jin.
Baca juga: Ketika Sayyidina Hasan Ditolak Dimakamkan Dekat Sang Kakek Muhammad SAW
Padahal jelas sekali ujung-ujungnya, ternyata mereka juga berkolaborasi dengan jin juga. Ternyata yang dibilang sebagai ilmu putih dan dianggap baik itu menggunakan kekuatan jin, teman mafia jin yang pertama.
Kalau kalian pernah mengerti dunia tender dalam bisnis, mungkin kalian pernah dengar adanya kongkalikong antara pejabat dan pengusaha.
Walau pun ada keharusan tender, tapi si pengusaha memasukkan tiga proposal dengan nama yang berbeda, padahal ujung-ujungnya sama. Proposal mana pun yang akan menang, tetap saja dia juga yang memenangkan tender itu.
Akal bulus yang sama juga dilakukan oleh mafia jin. Bahkan, boleh dibilang justru mereka inilah yang mula-mula mengajarkan teknik licik itu.