Komisi IV DPR Minta Bulog Tingkatkan Stok Beras Nasional

Stok nasional beras Bulog yang hanya sekitar 400 ribu ton terhitung belum aman

ANTARA/Syifa Yulinnas
Komisi IV DPR RI meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk meningkatkan stok beras nasional dengan minimal stok sebanyak 1 juta ton hingga 1,5 juta ton. (ilustrasi).
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi IV DPR RI meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk meningkatkan stok beras nasional dengan minimal stok sebanyak 1 juta ton hingga 1,5 juta ton.

Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin mengatakan stok nasional beras Bulog yang hanya sekitar 400 ribu ton terhitung belum aman untuk operasi pasar maupun kebencanaan. "Pada Februari, Maret, dan April ini ada panen raya, kami berharap stok beras bisa mencapai 1 juta hingga 1,5 juta ton," ujarnya dalam keterangan di Jakarta.

Andi mengungkapkan data acuan beras nasional saat ini berbeda-beda antar instansi, sehingga perlu ada kesepakatan antara BPS, Bappenas, Kementerian Pertanian, Bulog, dan Badan Pangan Nasional terkait data mana yang akan digunakan agar datanya tidak lagi berbeda.

Menurutnya, jika memang data yang dijadikan acuan adalah data BPS, maka seharusnya ada potensi lebih dari 1 juta hektar panen yang artinya peluang untuk memenuhi stok Bulog menjadi 1 juta hingga 1,5 juta ton sangat terbuka.

Apalagi sebentar lagi memasuki bulan puasa dan lebaran, maka data beras yang akurat tidak akan menimbulkan kesimpangsiuran di masyarakat. "Kita jangan berpikir impor dulu, tapi bagaimana memaksimalkan penyerapan dalam negeri, artinya beras-beras dari petani kita dengan harga fleksibilitas," pesan Andi.

Lebih lanjut ia menyampaikan Bulog memiliki peran strategis sebagai institusi negara yang bertugas mendistribusikan dan memutus rantai pasokan komoditas beras agar tidak mahal. Oleh karena itu, Bulog seharusnya tidak hanya berupaya untuk memenuhi stok pangan saja, tetapi juga pangan yang terjangkau bagi masyarakat sekaligus membantu petani.

"Bulog, Badan Pangan Nasional, dan Kementerian Pertanian harus bekerja sama untuk menyerap beras dalam negeri, sehingga petani bisa tersenyum dengan harga yang baik dan konsumen bisa membeli beras dengan harga yang normal," ucap Andi.

Berdasarkan hasil tinjauan representasi terhadap petani padi, angka serapan beras hanya sekitar 70 hingga 80 persen.

Baca Juga


Anggota Komisi IV DPR RI Alien Mus berharap Bulog dapat meningkatkan serapan terhadap petani padi hingga 100 persen. "Saya berharap ketersediaan pangan terkhusus beras masih tetap terjaga," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler