Lomba Melamun akan Digelar di Kota Tasikmalaya
Dikabarkan sudah ada puluhan orang yang mendaftar Lomba Melamun di Tasikmalaya.
REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Tasik Creative & Innovation Committee (TCIC) berencana menggelar “Lomba Melamun” di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Rencananya Lomba Melamun akan digelar di pelataran Gedung Creative Center Kota Tasikmalaya, Senin (27/2/2023).
Ketua TCIC, Roni Fitra, menjelaskan, akan ada beberapa kategori yang dilombakan dalam Lomba Melamun. Mencakup peserta terlucu, terserius, terkreatif, tersedih, terprovokatif, dan terproduktif.
Lomba Melamun ini terbuka untuk umum. Panitia menyiapkan hadiah jutaan rupiah. “Siapa saja boleh ikut,” kata Roni, saat ditemui di Gedung Creative Center Kota Tasikmalaya, Sabtu (25/2/2023).
Menurut Roni, ide awal perlombaan itu datang secara spontan. Selebaran lomba serupa yang sempat ramai di media sosial salah satu pemicunya.
Kebetulan, lanjut dia, ketika itu timnya sedang memikirkan mengenai pengelolaan Gedung Creative Center Kota Tasikmalaya. “Jadi, dibuat saja Lomba Melamun, sekalian untuk memikirkan itu,” ujar Roni.
Menurut Roni, perlombaan itu bukan sekadar lucu-lucuan. Namun, peserta juga akan diminta untuk memikirkan ide untuk Gedung Creative Center Kota Tasikmalaya. “Jadi, nanti melamunnya tidak liar,” kata dia.
Roni mengatakan, pendaftaran untuk mengikuti Lomba Melamun di Kota Tasikmalaya ini telah dibuka secara daring sejak Jumat (24/2/2023) malam.
Masyarakat yang hendak ikut serta bisa langsung mendaftarkan diri secara daring atau langsung datang ke lokasi kegiatan saat pelaksanaan. Hingga Sabtu pagi, menurut Roni, sudah ada sekitar 50 peserta yang mendaftar.
Roni mengatakan, untuk pendaftaran Lomba Melamun ini tidak dipungut biaya. Namun, peserta diharapkan membawa peralatan masing-masing, seperti topi, tikar, atau lainnya, yang membuat nyaman selama perlombaan.
“Yang penting saat lomba tidak boleh main HP, ngobrol, atau tidur. Durasinya satu jam,” ujar dia.
Menurut Roni, Lomba Melamun ini juga bisa menjadi ajang kreasi. TCIC rencananya melibatkan komunitas fotografi untuk menangkap aksi para peserta Lomba Melamun.