Ratusan KK di Kabupaten Tangerang Terdampak Banjir Akibat Hujan Deras

Pemkab Tangerang melakukan penyedotan air di lokasi banjir.

ANTARA/Fauzan
Ilustrasi. Sejumlah pelajar melintasi Jalan Raya Kutabumi yang tergenang banjir di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (17/10/2022). Ratusan KK di Kabupaten Tangerang Terdampak Banjir Akibat Hujan Deras
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Banten melaporkan ratusan Kepala Keluarga (KK) di daerah itu terdampak bencana alam banjir akibat hujan deras pada Jumat (24/2/2023).

Baca Juga


"Dari hasil laporan itu ada dua wilayah kecamatan yang terdampak banjir akibat hujan deras kemarin dan diantaranya seperti di Kecamatan Kosambi dan Teluk Naga," kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat, Sabtu (25/2/2023).

Ia mengatakan banjir setinggi 20-75 sentimeter merendam rumah ratusan KK di wilayah itu. "Kami juga sudah melakukan upaya penanganan dengan melakukan penyedotan air di lokasi banjir," katanya.

Dari jumlah itu pun kemungkinan bila di data secara rinci ada 1.000 KK jadi korban banjir Tangerang. "Di Kecamatan Teluk Naga dari hasil laporan sementara cukup banyak desa terdampak. Tapi kita terus update pendataannya," kata Ujat.

BPBD saat ini belum bisa memastikan berapa lama kondisi kedaruratan bencana tersebut akan berlangsung karena situasi cuaca dan kontur alam masih terus berubah-ubah.Banjir pun masih menggenangi sejumlah permukiman warga.

"Kalau dari pantauan kami, kondisi saat ini kontur alam banyak berubah, banyak faktor mempengaruhinya seperti banyaknya hunian dan pergeseran. Jadi jika terjadi hujan terus maka akan lama genangan air itu surut," ujarnya.

Sejauh ini, ia juga tengah melakukan koordinasi dengan instansi dan kepala daerah setempat dalam upaya penanganan korban banjir tersebut.

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan camat dan kades setempat untuk melakukan pendataan dan penanganan korban banjir di Kabupaten Tangerang," tuturnya.

Sementara Camat Kosambi Dadang Sudrajat menambahkan ada 220 KK korban banjir di wilayahnya dari tiga area rukun tetangga. Dari jumlah itu, lanjut dia, hingga kini belum ada warga yang melakukan pengungsian, meski ketinggian air 40 - 50 sentimeter akibat luapan sungai sekitar ke permukiman warga.

"Penyebab karena adanya luapan air sungai, jadi rumah warga yang sekitaran itu terendam," ucap dia.

Untuk di kecamatan Teluk Naga, lanjutnya, ada sedikitnya 500 KK terdampak banjir. "Itu pun dari satu desa di Tanjung Pasir. Tetapi sifatnya genangan air variatif, tidak semua masuk ke rumah, sebagian di jalan aja," ucap Camat Teluk Naga, Zam Zam Manohara.

Ia mengatakan jumlah korban banjir di wilayahnya menjadi terbanyak bila dibandingkan wilayah lain karena posisi kawasan permukiman warga dekat dengan kawasan pesisir pantai.

"Kalau banyak, karena memang posisi permukimannya di dekat pantai dan ketinggian hampir sama dengan permukaan air laut," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler