Psikolog: Pola Asuh Tepat Jadi Kunci Pembentukan Karakter Anak
Orang tua perlu menerapkan pola asuh yang tepat kepada anak.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog keluarga Ketti Murtini mengatakan, pola asuh yang tepat dapat menjadi kunci utama dalam pembentukan karakter positif pada diri anak. Untuk itu, orang tua perlu menerapkan pola asuh yang tepat, yakni pola asuh yang sesuai dengan kepribadian anak.
Psikolog dari Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Jawa Tengah Cabang Barlingmascakeb itu mengatakan, dalam perspektif psikologi dikenal tiga konsep utama pola asuh. "Tiga konsep tersebut antara lain pola asuh otoriter, pola asuh demokrasi, dan pola asuh permisif," kata dia, Senin (27/2/2023).
Menurut Ketti, pola asuh demokrasi merupakan konsep yang paling ideal karena seimbang antara permintaan dan respons orang tua terhadap anak. "Namun demikian, meskipun pola asuh demokrasi adalah konsep yang paling ideal namun sebenarnya kunci utama dalam pola asuh adalah yang sesuai dengan kepribadian anak," ujarnya.
Dia mengatakan, dengan pola asuh yang tepat, maka anak akan tumbuh dan berkembang dengan rasa nyaman dan juga aman sehingga dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya dengan baik. Rasa nyaman dan aman ini sangat dibutuhkan. "Karena akan membuat kepribadian anak bisa menjadi matang sesuai usianya, karena itu orang tua perlu menerapkan pola asuh sesuai dengan kepribadian anak," ujar Ketti.
Dia menyebut, untuk anak yang mandiri dan punya konsep diri yang baik maka pola asuh demokrasi bisa menjadi relevan karena anak akan mudah diajak untuk diskusi dan tukar pikiran sehingga diperoleh bimbingan dan pendampingan yang tepat. "Untuk anak yang masih sangat lengket dan sangat bergantung pada orang tua, maka pola asuh otoriter bisa jadi relevan karena anak tinggal mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh orang tua," jelasnya.
Ketti mengatakan, meskipun kunci utama dalam pola asuh adalah yang sesuai dengan kepribadian anak. Namun menurutnya, konsep pola asuh permisif menjadi pola yang paling tidak disarankan.
"Konsep pola asuh permisif atau pembiaran tidak disarankan karena anak tidak bisa dibiarkan tumbuh begitu saja tanpa bimbingan dan pendampingan orang tua," kata dia.