Kasus Dandy, Psikolog: Akibat Absennya Peran Orang Tua
Menurut psikolog, perilaku anak merupakan cerminan dari pola asuh orang tua.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Tika Bisono membagikan pandangannya terkait kasus penganiayaan terhadap David (17 tahun) oleh Mario Dandy Satriyo. Menurut Tika, kasus tersebut merupakan akibat dari keabsenan peran orang tua pada anak.
“Kalau bicara remaja adalah usia yang sedang dalam pengembangan diri. Usia segitu baru awal-awal haid untuk perempuan dan mimpi basah untuk laki-laki, akil baligh. Nah ini kan semuanya pengalamannya baru, termasuk taksir-menaksir,” kata Tika kepada Republika.co.id, Ahad (26/2/2023).
Oleh karena itu, ketika anak mencapai usia remaja, peran orang tua sangat dibutuhkan. Bukan hanya sebagai orang tua, tetapi peran sebagai teman sang anak.
“Kejarangan kehadiran orang tua yang buat kasus-kasus anak ini terjadi. Anak-anak ini sebenarnya refleksi dari bagaimana kehadiran orang tuanya,” ujarnya.
Tika menyebut, orang tua juga berperan membimbing sang anak, tidak melepas mereka, kasus seperti ini tidak akan ada. Terlebih, jika melihat kasus penganiayaan Dandy, ada teman-temannya yang juga ikut menonton dan tidak bertindak apa pun.
“Apalagi misalnya keroyokan, temannya nonton diam saja. Itu sudah kebrutalan dan situasi tidak imbang. Itu juga sudah termasuk kekejian dan kebengisan,” kata dia.
Dia mengatakan, perilaku anak merupakan cerminan dari pola asuh orang tua. Dari kasus ini, bisa dilihat bagaimana gagalnya orang tua Dandy dalam mengasuh anaknya.
“Kalau kita bicara proses sebelumnya, itu gagalnya orang tua memang. Jadi, perilaku anak-anak, cerminan dari pola asuh. Kenapa kasus ini terjadi ya sesederhana tidak hadirnya orang tua,” ujarnya.