Perkuat Permodalan, Bank NTB Syariah dan Bank Jatim Kolaborasi

Bank NTB Syariah dan Bank Jatim bersinergi mengembangkan bisnis.

Antara/Ahmad Subaidi
Warga menukarkan uang pecahan kecil di mobil pelayanan keliling Bank Syariah NTB di Taman Sangkareang, Mataram, NTB, Selasa (12/4/2022). Bank Nusa Tenggara Barat (NTB) Syariah dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Timur (Bank Jatim) bersinergi mengembangkan bisnis.
Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Bank Nusa Tenggara Barat (NTB) Syariah dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Timur (Bank Jatim) bersinergi mengembangkan bisnis. Kerja sama tersebut diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo dan Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman, di Mataram, NTB, Senin (27/2/2023).

Baca Juga


Penandatangan MoU tersebut disaksikan oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, yang menghadiri acara misi dagang dan investasi dalam meningkatkan jejaring konektivitas antara Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

"Sinergitas kemitraan tidak hanya soal permodalan, tapi ada juga sisi lain yang bisa kita saling mendukung dalam hal pengembangan bisnis," kata Direktur Utama Bank NTB Kukuh Rahardjo.

MoU yang sudah dilakukan, kata dia, memang salah satunya mengarah ke pemenuhan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 tahun 2020 terkait pemenuhan modal inti BPD sebesar Rp3 triliun. Kukuh menyampaikan, selain dari sisi pemenuhan permodalan, kerja sama dengan BPD Jatim juga dalam hal pemanfaatan sumber daya untuk memudahkan para nasabah.

Misalnya, jaringan kantor Bank NTB Syariah bisa dimanfaatkan oleh nasabah Bank Jatim yang ada di NTB. Begitu juga sebaliknya nasabah Bank NTB Syariah yang ada di Jawa Timur bisa memanfaatkan fasilitas milik Bank Jatim.

"Jatim sebagai salah satu provinsi dengan potensi sumber daya dan kekuatan demografis yang besar bisa mengambil manfaat paling tidak sumber daya yang ada di NTB, untuk menggerakkan ekonomi di NTB," ujarnya.

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan tahapan MoU dengan Bank NTB Syariah akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama (PKS) untuk sama-sama saling mendukung dalam pengembangan bisnis. Menurut dia, BPD harus bersatu karena masing-masing daerah memiliki potensi ekonomi yang besar. Potensi yang besar akan lebih efektif dan optimal mana kala disinergikan.

"Saat ini, kami mulai dengan Bank NTB Syariah karena secara budaya dan religius sama, sehingga akan dikembangkan bisnis secara bersama-sama untuk semangat menjadi lebih besar bersama," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler