Cina Makin Berambisi dengan Target 2023, Bisa Capai Hingga 6 Persen

Data menunjukkan ekonomi pulih dari guncangan pandemi pada kecepatan yang cepat.

EPA-EFE/WU HAO
Tourists wearing face masks walk near the Turret of the Palace Museum in Beijing, China, 22 February 2023. Cina menjadi semakin berambisi dengan target pertumbuhan 2023.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina menjadi semakin berambisi dengan target pertumbuhan 2023. Cina menargetkan potensi setinggi 6 persen dalam upaya untuk meningkatkan kepercayaan investor dan konsumen dan membangun pemulihan pascapandemi yang menjanjikan.

Baca Juga


Empat sumber mengatakan Cina cenderung membidik pertumbuhan hingga 6 persen. Sementara, tiga lainnya mengatakan Cina menargetkan 5 persen-5,5 persen. Mereka semua berbicara dengan syarat anonim karena diskusi diadakan secara tertutup.

Secara keseluruhan, angka-angka tersebut menunjukkan peningkatan optimisme dalam lingkaran kebijakan Cina dibandingkan dengan November, ketika penasihat pemerintah merekomendasikan target yang lebih sederhana mulai dari 4,5 persen hingga 5,5 persen.

Rekomendasi sebelumnya dibuat beberapa minggu sebelum Cina mencabut pembatasan COVID-19 paling keras di dunia. Data terbaru menunjukkan ekonomi pulih dari guncangan pandemi pada kecepatan yang lebih baik dari perkiraan.

Target pertumbuhan akhir, yang bisa berupa kisaran, akan diumumkan pada 5 Maret, di awal pertemuan legislatif tahunan Cina.

“Target pertumbuhan tahun ini bisa 5 persen-6 persen,” ujar salah satu narasumber yang terlibat dalam diskusi tersebut. 

 

"Kita perlu mencapai pemulihan ekonomi, meningkatkan lapangan kerja, dan kepercayaan diri, ini adalah faktor kunci yang perlu kita pertimbangkan," katanya.

Salah satu dari tiga sumber menganjurkan target yang lebih sederhana memperingatkan sektor properti masih jatuh dan sulit untuk mengisi kesenjangan sementara perdagangan luar negeri kemungkinan akan menyeret pertumbuhan ekonomi tahun ini. Tak satu pun dari tujuh sumber yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan akhir.

Pemerintah juga akan mengungkap lebih banyak stimulus selama Kongres Rakyat Nasional bulan ini. Hal itu untuk mengurangi dampak kelemahan pasar properti dan berkurangnya permintaan global untuk ekspornya, kata empat orang.

Untuk memacu pertumbuhan, pemerintah diperkirakan akan memperlebar defisit anggaran tahunan menjadi sekitar 3 persen dari produk domestik bruto tahun ini dan menerbitkan obligasi khusus sekitar 4 triliun yuan untuk mendukung pengeluaran investasi, kata mereka.

 

Tim kepemimpinan ekonomi baru, yang diharapkan dipimpin oleh mantan ketua Partai Komunis Shanghai Li Qiang sebagai perdana menteri baru China, ingin menunjukkan kemampuan mereka untuk memberikan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan mengurangi ketegangan pendanaan pada pemerintah daerah, kata keempatnya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler