Hari Pertama Inacraft, UKM Binaan Pertamina Deal Ekspor Produk Senilai Lebih Rp 150 Juta
Pertamina memberikan dukungan untuk kemajuan UMKM pascapandemi Covid-19
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mitra Binaan Pertamina dengan nama usaha Woodeco Indonesia, berhasil mencatat transaksi ekspor produk ke Argentina sebanyak 1 kontainer kapasitas 20 Feet senilai lebih dari Rp 150 Juta, dalam ajang Inacraft 2023. Jumlah ini akan terus meningkat seiring keinginan pembeli untuk terus memesan dikarenakan ketertarikan akan kualitas produknya.
Adapun produk yang diekspor berupa peralatan makan, toiletries dan meja kayu, yang terbuat dari limbah industri furnitur. Ekspor ini terwujud dihari perdana gelaran Inacraft 2023 pada Senin (1/3/2023) di Balai Sidang Jakarta.
Pada pameran yang diikuti lebih dari 1200 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tersebut, Woodeco sudah mendapatkan Purchase Order (PO) dan akan segera mengirim contoh produknya. "Sebagai Mitra Binaan Pertamina, kami berterima kasih karena terus diberikan pendampingan mulai dari pelatihan, diskusi bisnis secara online, dan pameran seperti saat ini. Pertamina luar biasa, programnya mampu meningkatkan penjualan UKM binaan baik di pasar lokal maupun manca negara," ujar Agung Setiawan pemilik Woodeco Indonesia, Kamis (2/3/2023).
Agung bergabung menjadi mitra binaan Pertamina sejak 2020. Pria asal Bantul Yogyakarta ini, juga salah satu pemenang Pertapreneur Agregator, yakni UKM yang dapat membangun rantai kolaborasi antar mitra binaan lainnya, dan bersinergi dalam mengembangkan inovasi, peningkatan kapasitas ESDM dan menembus pasar global.
Dengan transaksi awal yang membanggakan tersebut, Agung berharap agar pengalaman ekspornya dapat mondorong UKM binaan Pertamina yang lain maju dan berkembang untuk mendukung peningkatan ekspor produk Indonesia ke luar negeri khususnya Amerika Serikat dan Amerika Latin.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, tahun ini merupakan tahun ke-2 pasca pandemi Pertamina mengikuti ajang Inacraft.
“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan Pertamina untuk mendukung kemajuan UMKM pascapandemi Covid-19, dimana Inacraft diharapkan dapat menjadi akselerator peningkatan UMKM dalam memperluas pasar, baik di tingkat retail maupun ekspor,” jelas Fadjar.
Fadjar berharap ajang seperti ini akan terus dilaksanakan, untuk kemudian mitra binaan Pertamina bisa semakin berkembang, lebih dikenal lagi produknya oleh masyarakat, serta meningkat omzetnya dibandingkan tahun sebelumnya.
Tahun ini, Pertamina mengikutsertakan 24 UMKM mitra binaan terbaik yang telah mengikuti proses kurasi untuk memamerkan produknya di Inacraft 2023. Selain itu 6 UMKM mitra binaan lainnya mengikuti pameran secara mandiri. Produk unggulan berasal dari seluruh wilayah Indonesia, seperti Palembang, Tasikmalaya, Depok, Garut, Kudus, Sleman, Semarang, Pekalongan, Surabaya, Denpasar, Ginyar, Lombok, Balikpapan, dan Palangkaraya.
Produk yang dihadirkan antara lain kain songket dari Azizah, batik Pekatan, Muria , Larissa, Joglo Ayu Tenan, DnL Dewi Batik. Produk fashion dari Cap Bali, Namira Ecoprint, dan Asia Garment Internasional, aneka produk craft dari Woodeco Art dan Arara Art, Lyka, Arara Art, Klabat Craft Khula, Iwatik, Ida Utama, Indang Apang, Kemala Handmade, Atap Konjo, dll. Dan produk perawatan dari Bali Ayu.
Untuk mendorong minat pengunjung, Pertamina juga mengadakan serangkaian aktiviasi dan promo di Booth Inacraft Hall A, JHCC. Antara lain aktivasi di sosial media, voucher BBK untuk pembelanjaan produk UMKM minimal Rp 1 juta tanpa kelipatan, serta flash sale pada saat penutupan Inacraft pada 5 Maret 2023.
Pembinaan UMKM melalui keikutsertaan dalam pameran merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan dalam mewujudkan kemandirian ekonomi, sekaligus dukungan Pertamina dalam pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) ke-8, yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak.