Surat Berharga Syariah Negara SR018 Bisa Dibeli Hingga 29 Maret 2023
SR018 diterbitkan dalam dua tipe tenor, yakni SR018-T3 dan SR018-T5.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para investor dapat mulai membeli Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel seri SR018 yang ditawarkan pemerintah pada 3-29 Maret 2023. SR018 diterbitkan dalam dua tipe.
"Bisa dibilang aman dan rendah risiko, karena SR018 ini sudah 100 persen dijamin negara dan imbal hasilnya pun tetap stabil meskipun kondisi ekonomi naik turun," kata Head of Digital Marketing Bibit.id Angie Anandita Tjhatra dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (3/3/2023).
SR018 diterbitkan dalam dua tipe produk, yakni SR018-T3 dan SR018-T5. Sehingga, dapat disesuaikan dengan tujuan investasi para investor.
SR018-T3 memiliki tenor tiga tahun dengan imbal hasil tetap sebesar 6,25 persen per tahun. SR018-T5 memiliki tenor lima tahun dengan imbal hasil tetap sebesar 6,4 persen per tahun.
Kedua tipe SR018 tersebut memberikan imbal hasil fixed rate yang akan tetap stabil meskipun kondisi ekonomi naik turun. Imbal hasil SR018 akan dibayarkan setiap bulan.
Angie menuturkan dengan imbal hasil yang lebih besar dari rata-rata bunga deposito bank BUMN dan sifatnya yang fixed rate, SR018 dapat menjadi alternatif passive income bulanan yang memberikan imbal hasil stabil.
"Sehingga, cocok menjadi alternatif untuk mengelola idle fund yang investor miliki. Apalagi ini juga SBN Syariah yang momentum release-nya pas dengan bulan Ramadhan di Maret 2023 ini," tuturnya.
Pembelian atau pemesanan minimal untuk SR018-T3 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp 1 juta dengan maksimum Rp 5 miliar, sementara pembelian atau pemesanan minimal untuk SR018-T5 adalah Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta dengan maksimum Rp 10 miliar.
Dengan berinvestasi di SR018, investor membantu membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan mendukung pembangunan proyek infrastruktur di berbagai wilayah di Indonesia.
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah investor SBN di bulan Januari 2023 telah mencapai 848 ribu investor, sementara pada periode yang sama di tahun 2022, jumlahnya menyentuh angka 629 ribu investor.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, menjelaskan tujuan penerbitan SR018 yaitu membantu membiayai APBN, termasuk membiayai pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia dan memperluas basis investor dalam negeri.
Penjualan sukuk ritel seri SR018 dilakukan secara dalam jaringan untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SBSN ritel dan mendukung terwujudnya keuangan inklusif. Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan oleh 33 mitra distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN.