Demokrat-PKS tak Khawatir Kunjungan Paloh ke Prabowo

Silaturahim antara elite partai politik merupakan hal yang positif bagi Indonesia.

ANTARA/Hafidz Mubarak A
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan di DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (1/6/2022). Pertemuan yang berlangsung hampir lima jam tersebut salah satunya membahas mengenai kemajuan bangsa dan negara.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Renanda Bachtar menanggapi positif kunjungan Ketua Umum Partai Surya Paloh ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Menurutnya, komunikasi keduanya merupakan hal yang baik.


"Komunikasi antarsesama partai politik harus terus dijalin dengan baik, termasuk ketika menjelang masa pemilu partai-partai politik membangun koalisi berbeda," ujar Renanda saat dihubungi, Ahad (5/3/2023). "Beda koalisi bukan berarti beda tujuan dalam membangun negara," sambungnya.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mabruri menyampaikan, hal serupa. Menurutnya, silaturahim antara elite partai politik merupakan hal yang positif bagi Indonesia.

"Mantap itu berarti, Indonesia ke depan insya Allah akan aman dan lebih baik. Para pimpinan partainya senang silaturahim," ujar Mabruri.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyampaikan rasa optimistisnya kepada pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Salah satunya peran pemerintah sebagai wasit dalam penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Optimitisnya kami terhadap pemerintah, pemerintah ini akan menjadi sebuah wasit yang akan memerankan fungsi. Peran pemerintahan untuk menjaga jalannya pemilu yang jujur dan berkeadilan," ujar Surya Paloh usai pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Rabu (22/2).

"Insya Allah, pemerintah tidak akan memberikan tempat kepada siapapun yang membawa untuk merusak suasana kebatinan semangat persatuan," sambungnya.

Dia sendiri mengaku, tak menyia-nyiakan kesempatannya bertemu dengan Presiden Jokowi. Ia mengungkapkan, keduannya tak membahas tentang sistem proporsional dalam pemilihan Pemilu.

Namun, akan berbeda jika Jokowi menyatakan dukungannya terhadap sistem proporsional terbuka. Meskipun Jokowi sudah menyatakan dukungannya terhadap sistem proporsional terbuka dalam pandangan yang disampaikan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kalau (Jokowi mendukung sistem proporsional) tertutup, baru barangkali saya tanya, ternyata terbuka," ujar Surya Paloh.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler