Menteri ATR/PBN: Hotline Pengaduan Kini Terintegrasi dengan Kantor BPN Seluruh Indonesia

Hotline Pengaduan Pusat telah menerima 24.745 percakapan.

istimewa
Menteri ATR/BPN, Hadi Tjahjanto, didampingi Wakil Menteri ATR/BPN, Raja Juli Antoni, kembali meluncurkan Layanan Hotline Pengaduan yang terhubung ke 34 Provinsi di Indonesia.
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri ATR/BPN, Hadi Tjahjanto, didampingi Wakil Menteri ATR/BPN, Raja Juli Antoni, meluncurkan Layanan Hotline Pengaduan yang terhubung ke 34 Provinsi di Indonesia. Didampingi Wakil Menteri ATR/BPN, Raja Juli Antoni, Hadi Tjahjanto secara resmi meluncurkan Hotline Pengaduan tersebut.

Baca Juga


“Hotline Pengaduan Pusat telah menerima 24.745 percakapan. Hal ini menunjukan masyarakat membutuhkan kanal pengaduan,” ucap Hadi dalam keterangan persnya, Selasa (7/3/2023).

“Memang ada kendala waktu repon karena membutuhkan kontirmasi dan pendalaman data ke kantor-kantor wilayah. Kini InsyaAllah akan lebih cepat karena kita sudah mengintegrasikan seluruh Kanwil dalam sistem ini," kata Menteri Hadi menambahkan.

Setelah diluncurkan tahun lalu di level pusat, hotline pengaduan 0811-1068-0000 merupakan kanal yang diminati masyarakat untuk menyampaikan pengaduan terkait pelayanan Kementerian ATR/BPN. Maka tahun ini hotline pengaduan diintegrasikan dengan 33 Kanwil, agar tindak lanjut pengaduan menjadi lebih cepat dengan desentralisasi ini.

“Dengan Integrasi Hotline ini tak ada lagi jarak ruang dan waktu antara masyarakat dengan Kementerian ATR/BPN” ucap Menteri Hadi dalam pidato pembukaan acara Rakernas.

Sesungguhnya persiapan integrasi hotline sampai level Kanwil sudah dipersiapkan dari awal tahun 2023 dengan pembentukan admin hotline per Kanwil pada bulan Januari dan pelatihan admin hotline pada bulan Februari. 

Ke depan rencananya integrasi hotline akan sampai pada level Kantah, diharapkan semakin rendah level integrasi hotline maka semakin cepat pengaduan masyarakat itu mendapat tindak lanjut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler