Antara Air, Minyak, dan Sabun

Sebuah tulisan receh berdasarkan ide yang muncul secara dadakan dalam waktu singkat.

retizen /Tyas Chairunisa
.
Rep: Tyas Chairunisa Red: Retizen

Air


Aku hanya ingin tenang.

Bila ada goncangan, aku pun berusaha tenang.

Sekalipun berada dalam wadah yang sempit,

aku akan tetap tenang.

Namun, semenjak ada kamu, semua berubah.

Aku sudah tak bisa tenang lagi.

Aku yang tadinya jernih, akhirnya mau tak mau

berusaha untuk bersatu denganmu!

Minyak

Bukan salahku jika aku bersamamu.

Maafkan aku bila mengganggu ketenanganmu.

Namun, kamu juga tahu.

Meski bersamamu, aku tetap terpisah, kan?

Malah bila didiamkan, semakin tampak jelas

tidak menyatu.

Jujur, aku sadar kamu tidak tenang dengan kehadiranku.

Begitu pula aku yang tak nyaman dengan keadaan itu.

Sabun

Hei! Ada apa dengan kalian berdua?

Kau Air, mengapa merasa Minyak mengganggu ketenanganmu?

Kau juga Minyak, mengapa kau merasa tak nyaman dengan keadaan Air?

Tenanglah, aku akan membantu kalian!

Aku ingin kau tetap tenang, Air.

Aku juga ingin kau nyaman, Minyak.

Aku akan berusaha untuk menyatukan kalian.

Hingga kalian tak terpisahkan.

Jadi, percayalah kepadaku!

sumber : https://retizen.id/posts/204852/antara-air-minyak-dan-sabun
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler