Pupuk Indonesia Tambah Pabrik Tingkatkan Produksi NPK
PT Pupuk Indonesia saat ini sudah meresmikan pabrik Pupuk Iskandar Muda.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) akan menambah jumlah pabrik guna meningkatkan kapasitas produksi pupuk NPK yang saat ini produksinya masih terbatas. "Kita itu sudah meresmikan pabrik Pupuk Iskandar Muda. Kemudian, Petrokimia Gresik salah satu anak perusahaan kita, itu ada namanya Pabrik SP26 salah satu jenis pupuk, akan kita konversi menjadi pabrik NPK, kapasitas sekitar 500 ribu ton," kata SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat (10/3/2023).
Wijaya mengakui bahwa kemampuan Pupuk Indonesia Group untuk memproduksi pupuk NPK masih terbatas dan baru memenuhi kebutuhan produksi untuk pupuk bersubsidi saja. Sejauh ini, Pupuk Indonesia baru bisa memproduksi 3,5 juta ton pupuk NPK yang mana 3,2 juta ton dialokasikan untuk pupuk bersubsidi. Sementara, jumlah produksi pupuk NPK yang dihasilkan Pupuk Indonesia tersebut masih sekitar 10 persen dari kebutuhan pupuk NPK nasional.
Kemampuan produksi pupuk NPK, lanjut Wijaya, berbanding terbalik dengan kapasitas produksi pupuk Urea yang mencapai 8 juta ton lebih per tahun sedangkan kebutuhan pupuk Urea bersubsidi hanya 4,6 juta ton per tahun. Bahkan, Pupuk Indonesia terpaksa mengekspor pupuk Urea karena stoknya melebihi kapasitas gudang penyimpanan.
"Adapun untuk NPK memang betul bahwa kebutuhan NPK tidak hanya untuk pupuk bersubsidi, ada kelapa sawit, ada perkebunan hortikultura dan segala macam. Kalau untuk di luar pupuk bersubsidi memang kemampuan produksi kita seperti yang disampaikan Pak Jokowi itu memang perlu ditingkatkan lagi," jelasnya.
Adapun dalam kunjungan kerjanya ke Kebumen, Jawa Tengah, pada Kamis (9/3/2023), Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa para petani menyinggung soal kelangkaan pupuk.vJokowi mengaku kelangkaan pupuk juga ditemukan di sejumlah daerah, salah satunya di Kabupaten Bandung.
Jokowi menjelaskan, kebutuhan pupuk nasional mencapai 13 juta ton, sementara pabrik industri pupuk baru mampu memproduksi sekitar 4 juta ton, sehingga pemerintah akan mengimpor pupuk.
"Impor kita 6.3 juta ton artinya memang kurang. Ini yang akan segera kita usahakan," ujar Jokowi.