Sosok Wanita yang Sangat Mencintai Rasulullah SAW Meski Bukan dari Keluarga

Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat dicintai segenap umatnya

Republika/Mardiah
Ilustrasi Rasulullah SAW. Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat dicintai segenap umatnya
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam peristiwa Perang Uhud, umat Islam mengalami kekalahan. Karena, pada saat itu beberapa pasukan tidak taat pada perintah Rasulullah SAW. Pasukan pemanah Muslim meninggalkan posnya karena tergiur dengan harta rampasan perang.

Baca Juga


Akibatnya, banyak yang mati syahid. Kaum Muslimin saat itu mengalami penderitaan yang berat. Bahkan, Rasulullah SAW saat itu sempat dikabarkan telah syahid.

Kabar kekalahan kaum Muslimin dalam Perang Uhud itu pun sampai ke Makkah. Kaum Hawa pun berhamburan keluar rumah untuk mencari tahu kebenaran kabar burung itu.

Seperti diceritakan dalam buku 99 Kisah Menakjubkan Sahabat Nabi, pada saat itu kemudian seorang wanita Anshar yang melihat orang-orang berkumpul segera bertanya, “Bagaimana keadaan Rasulullah SAW?”

Seseorang menjawab, “Ayahmu telah syahid!”. Dia pun berucap, “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.”

Lalu, dia bertanya lagi tentang keadaan Rasulullah SAW. Seseorang menjawab, “Suamimu telah syahid!” Yang lain juga berkata, “Saudaramu telah syahid.”

Namun, lagi-lagi wanita Anshar itu hanya mengucapkan kalimat istirja’ sambil terus menanyakan kabar Rasulullah SAW. Bahkan, ketika dikatakan anaknya juga telah gugur, dia tetap menanyakan keadaan Rasulullah SAW. 

Baca juga: Muhammadiyah Resmi Beli Gereja di Spanyol yang Juga Bekas Masjid Era Abbasiyah

Wanita itu belum puas sebelum mendengar kabar utusan Allah SWT yang sangat dicintainya tersebut. Lalu, wanita itu kembali bertanya, “Bagaimana keadaan Rasulullah SAW?”

Seseorang yang baru datang kemudian menjawab, “Rasulullah SAW dalam keadaan sehat, sebentar lagi akan datang.”

Ketika Rasulullah SAW datang bersama pasukan kaum Muslimin yang tersisa. Wanita itu pun segera berlari menemui Rasulullah SAW. Dia sangat bahagia melihat Rasulullah SAW dalam keadaan sehat.

Wanita itu berkata, “Ya Rasulullah, setelah melihat engkau, semua penderitaaan ini menjadi ringan.”

Dalam riwayat lain diceritakan bahwa wanita itu memegang baju Rasulullah SAW sambil berkata, “Ya Rasulullah, demi ibu dan ayah yang telah kami korbankan, jika melihatmu hidup dan selamat, aku tidak peduli dengan masalah apapun.”

Seperti itu lah kecintaan wanita Anshar itu terhadap Rasulullah SAW. Dia tidak peduli ketika seluruh keluarganya telah syahid. Baginya yang terpenting adalah Rasulullah SAW selamat. Musibah sebesar apapun terasa ringan baginya setelah melihat wajah Rasulullah SAW.   

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler