Penilaian 'Ideal Semuanya' dari Jokowi untuk Prabowo dan Ganjar

Jokowi belakangan dinilai memberikan sinyal dukungan untuk duet Praboowo-Ganjar.

Laily Rachev – Biro Pers Sekre
Presiden Joko Widodo meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3). Dalam kesempatan ini, Jokowi dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo serta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tampak berswafoto bersama. Acara ini kemudian diintepretasikan sebagai dukungan Jokowi untuk Prabowo dan Ganjar di Pilpres 2024. (ilustrasi)
Rep: Dessy Suciati Saputri, Nawir Arsyad, Antara Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapannya soal isu perjodohan politik antara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Ia mengatakan, pertemuan Menhan Prabowo dan Gubernur Jateng Ganjar saat panen raya di Kebumen, Jawa Tengah beberapa hari yang lalu hanyalah suatu kebetulan.

Baca Juga


Jokowi menjelaskan, saat itu Menhan Prabowo juga memiliki agenda kunjungan ke Magelang. Karena itu, ia pun mengajak sekaligus Menhan Prabowo untuk menghadiri acara panen raya.

"Itu panen raya, panen raya di sawah. Kebetulan Pak Prabowo mau ke Magelang. Saya ajak bareng, turun di Kulonprogo. Karena pertemuan Pak Prabowo-nya siang udah kita ke sawah dulu, ke panen raya. Ada saya, ada Pak Ganjar, ada Pak Prabowo, udah," jelas Jokowi saat memberikan keterangan pers di TPST Kesiman Kertalangu, Denpasar, Bali, Senin (13/3/2023).

Saat ditanya soal siapa di antara Prabowo dan Ganjar yang paling cocok sebagai Presiden, Jokowi pun menilai kedua tokoh itu sudah ideal.

"Ideal semuanya," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Sebelumnya, analis politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Iman menilai dukungan dari Presiden Jokowi untuk capres cawapres 2024 semakin mengerucut. Ia melihat, dukungan tersebut mengarah kepada Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Apalagi Prabowo dan Ganjar mendampingi Jokowi dalam kunjungan kerjanya ke Kebumen, Jawa Tengah. Ia menilai, ada sinyal yang berusaha disampaikan Jokowi ketika mengajak Prabowo yang notabenenya adalah Menteri Pertahanan.

"Sinyal dukungan Jokowi pada duet Prabowo-Ganjar makin kuat, setelah sebelumnya di berbagai momen, acara kunjungan kerja di Kebumen yang mengajak Prabowo-Ganjar makin memguatkan kemana arah dukungan Presiden Jokowi," ujar Arif lewat keterangannya, Kamis (9/3/2023).

Arif menilai, restu Jokowi pada Prabowo dan Ganjar berbasis kalkulasi politik saat ini. Mengingat elektabilitas dua sosok tersebut merupakan yang teratas dalam banyak hasil survei.

Ia juga berkaca dari hasil survei Indonesia Polling Station (IPS) pada Februari 2023, di mana simulasi terhadap duet Prabowo-Ganjar meraih elektabilitas sebesar 58,5 persen. Tertinggi dari simulasi pasangan lainnya.

"Restu Jokowi yang mengarah pada Prabowo-Ganjar saya kira juga tak lepas dari kalkulasi politik, di mana paslon ini akan menang mudah dalam Pilpres," ujar Arif.

Presiden Jokowi pekan lalu memang sempat melakukan swafoto bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Swafoto bersama ini dilakukan saat acara peninjauan panen raya padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023).

Dari sejumlah foto yang dibagikan Sekretariat Presiden, tampak tiga pejabat tersebut tengah berada di tengah sawah saat panen raya. Ketiganya pun berfoto bersama para petani yang tengah memanen padi.

Selain Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, juga hadir Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.

Kendati demikian, Jokowi, Prabowo, dan Ganjar tampak tengah berdiri terpisah dari pejabat lainnya. Dalam foto itu juga terlihat bahwa mereka bertiga sempat berdiskusi bersama.

 

 


Seusai menghadiri acara deklarasi sukarelawan Prabowo Mania 08 di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta, Ahad (12/3/2023), kakak Prabowo, Hashim Djojohadikusumo mengatakan, Gerindra terbuka untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. 

"Saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo, dengan catatan Pak Prabowo calon presiden," kata Hashim.

Hashim menilai Prabowo lebih tepat maju sebagai capres karena lebih berpengalaman dalam kancah politik di Tanah Air. Meskipun, ia mengakui, angka elektabilitas adiknya itu masih kalah dari Ganjar di beberapa survei.

"Saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden. Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua, pengalamannya berbeda kan," ujarnya.

Namun, Hashim menambahkan bahwa wacana tersebut hanya bisa terlaksana dengan persetujuan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai mitra koalisi Gerindra dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

"Kemungkinan itu terbuka kalau Pak Ganjar mau jadi. Akan tetapi, harus disetujui oleh PKB. Kan begitu, harus disetujui PKB, kami terbuka," tutur Hashim.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Sadarestuwati mengatakan bahwa Presiden Jokowi akrab dengan banyak orang. Sehingga menurutnya, keakrabaannya dengan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo tidak perlu dimaknai berlebihan.

"Jadi hal tersebut sangat wajar, jangan dimaknai terlalu berlebihan, apalagi dikait-kaitkan dengan Pilpres. PDI Perjuangan menanggapinya biasa saja, kedekatan antarteman, sahabat, mitra kerja, antara presiden dan menteri dan gubernurnya," ujar Sadarestuwati kepada wartawan, Sabtu (11/3/2023).

Adapun terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024, sosok capres yang akan diusung PDIP merupakan kewenangan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum. Ia yakin, Megawati akan memilih sosok terbaik untuk posisi tersebut.

"InsyaAllah Ibu Ketua Umum akan sangat hati-hati dan teliti serta akan memilih yang terbaik untuk bangsa dan negara, karena beliau tidak ingin mengecewakan rakyat Indonesia. Kita semua ingin Indonesia maju, sejahtera, berdaulat, adil, dan makmur," ujar Sadarestuwati.

Adapun, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, menegaskan, PDIP akan mengusung kadernya sebagai capres. "Penawaran kerja sama tentu saja dalam rangka calon presiden, berasal dari PDI Perjuangan," ujar Hasto lewat keterangannya, Senin (13/3/2023).

Sedangkan untuk membahas soal calon wakil presiden (cawapres), itu dapat berasal sesuai dengan konfigurasi dan kerja sama antarpartai politik. Artinya, harus disepakati bersama oleh partai politik yang tergabung dalam koalisi.

"Harus disepakati bersama-sama oleh partai politik yang membangun kerjasama tersebut, mengingat calon presiden dan calon wakil presiden diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik," ujar Hasto.

Adapun sesuai amanat dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam HUT ke-50 partai, ditegaskan bahwa capres adalah kadernya. Sebab, partai telah melakukan proses kaderisasi secara sistemik.

Serta, melakukan penugasan terhadap kader-kader PDIP. Baik di tingkat nasional maupun daerah dalam perspektif yang ideal. "Partai mengusung calon presiden dari kader internal partai, itulah yang diperjuangkan oleh PDI Perjuangan," ujar Hasto.

 

 

Elektabilitasn Bakal Capres per Desember 2022 - (Infografis Republika)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler