Vape Sama Bahayanya dengan Rokok, Ini Tujuh Penyakit yang Mengancam Penggunanya
Vape sering dipilih sebagai alternatif dari rokok karena dianggap lebih sehat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rokok elektrik atau vape sering dianggap sebagai pilihan yang aman untuk merokok. Namun nyatanya, rokok elektrik sama berbahaya dengan rokok konvensional.
Penulis medis dan kesehatan di Smart Fitness Edge, Mike Jones, mengingatkan sejumlah risiko penyakit yang dapat ditimbulkan dari vape. “Vape tampak seperti alternatif yang tidak berbahaya untuk rokok, tetapi ini dapat merusak kesehatan Anda. Penting untuk mengambil langkah-langkah untuk berhenti jika Anda sudah melakukan vaping,” kata Jones.
Berikut tujuh risiko kesehatan yang datang dari vape seperti dikutip dari laman Mirror, Selasa (14/3/2023):
1. Popcorn lung
Popcorn lung (bronchiolitis obliterans) telah dikaitkan menjadi salah satu penyakit paru-paru yang disebabkan oleh vape. “Gejalanya meliputi sesak napas, mengi, dan dada sesak yang memburuk seiring waktu jika dibiarkan,” ujar Jones.
2. Kerusakan pada sistem kardiovaskular
Jones menjelaskan, penelitian menunjukkan vaping secara teratur dapat membahayakan sistem kardiovaskular. Nantinya, ini akan mengarah pada serangan jantung, strok, atau hipertensi karena dampak nikotin pada tingkat tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah setelah sesi vaping.
3. Kanker
Paparan jangka panjang terhadap beberapa bahan kimia beracun yang ditemukan dalam vape dapat meningkatkan risiko kanker. Penyakit tersebut di antaranya adalah kanker mulut, kanker lidah, atau kanker tenggorokan, tergantung di mana mereka berada saat Anda menguapkan zat-zat ini ke dalam tubuh Anda.
4. Kerusakan pada paru-paru
Jones menyebut kebiasaan vaping dapat merusak paru-paru karena terbiasa menghirup bahan kimia. “Secara khusus, vaping dikaitkan dengan peningkatan bronkitis, asma, dan penyakit pernapasan lainnya,” kata dia.
5. Kecanduan nikotin
Jones mengatakan banyak vape yang mengandung nikotin, obat yang sangat adiktif dan dikenal karena efek kesehatannya yang merugikan. “Penggunaan vaping secara teratur dapat menyebabkan kecanduan dan masalah kesehatan jangka panjang yang terkait dengan penggunaan nikotin,” kata dia.
6. Paparan bahan kimia beracun
Selain nikotin, vape juga banyak mengandung bahan kimia lain, seperti diacetyl, formaldehida, dan logam berat yang berpotensi berbahaya jika dihirup secara teratur dalam jangka waktu lama. Racun ini dapat menyebabkan sesak napas, iritasi kulit, dan masalah kesehatan lainnya.
7. Mengiritasi tenggorokan
Selain risiko penyakit paru-paru, vape juga berdampak pada tenggorokan. “Beberapa orang mengalami iritasi tenggorokan karena suhu tinggi yang digunakan untuk vaping serta adanya bahan tertentu dalam e-liquid. Hal ini dapat menyebabkan batuk, sakit tenggorokan, dan suara serak,” kata dia.