Saham Bank Rontok Tertekan Sentimen SVB, IHSG Anjlok Lebih dari Dua Persen
IHSG berakhir di level 6.641,81 atau mengalami koreksi hingga lebih dari dua persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur lebih dalam pada penutupan perdagangan Selasa (14/3/2023). Konsisten bergerak di zona merah, IHSG berakhir di level 6.641,81 atau mengalami koreksi hingga lebih dari dua persen.
Pelaku pasar khawatir dampak keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB) akan menjalar ke perbankan nasional. "Kasus SVB yang ditangani pemerintah AS sedang dicermati pelaku pasar domestik," kata Head of Research PT Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya, Selasa (14/3/2023).
Menurut Cheryl, investor mengamati terkait efek domino yang mungkin terjadi pada perbankan Indonesia yang mempunyai investasi di SVB. Padahal di sisi lain Cheryl melihat kondisi perbankan nasional pada dasarnya cukup kuat dan sehat.
Akibatnya, saham-saham bank pun hampir seluruhnya berguguran. Tekanan aksi jual terjadi pada perbankan berkapitalisasi jumbo atau big caps, sehingga menjadi pemberat bagi IHSG.
Saham BMRI mengalami penurunan paling tajam sebesar 4,11 persen. Sedangkan BBCA, BBRI dan BBNI masing-masing longsor lebih dari dua persen. Saham bank digital seperti BBYB dan BABP bahkan berakhir menyentuh batas auto rejection bawah (ARB).
Sepanjang hari ini, sebanyak 478 saham parkir di zona negatif. Kemudian hanya 101 saham saja yang berhasil ditutup di zona hijau antara lain UNVR, MIKA, INDF dan sejumlah saham berkapitalisasi kecil.
Pergerakan IHSG juga sejalan dengan bursa saham di Asia lainnya. Nikkei 225 dan Hanh Seng terpangkas lebih dari dua persen. Sedangkan Shanghai Composite melemah 0,72 persen dan Strait Times turun tipis 0,09 persen.