Dividen per lembar yang dibagikan naik 46,8 persen dibandingkan tahun lalu.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar, Komisaris Utama Bank Mandiri M Chatib Basri, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri Andrinof A. Chaniago (dari kiri) berbincang sebelum memimpin Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri 2023 di Jakarta, Selasa (14/3). Dalam RUPST tersebut, pemegang saham menyetujui besaran dividen sebesar 60% dari laba bersih perusahan tahun 2022 atau sebesar Rp24,7 triliun, dengan besaran dividen per saham sebesar Rp529,34, naik 46,8% yoy. Dari nilai itu, dividen sebesar Rp12,84 triliun disetorkan ke kas negara atau naik 46,7% dari setoran ke negara tahun sebelumnya. Pemegang saham juga menyetujui rencana perseroan melakukan pemecahan saham (stock split) perseroan dengan rasio 1:2 untuk meningkatkan perdagangan saham Bank Mandiri di Bursa Efek Indonesia.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar, Komisaris Utama Bank Mandiri M Chatib Basri, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri Andrinof A. Chaniago (dari kiri) berbincang sebelum memimpin Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri 2023 di Jakarta, Selasa (14/3). Dalam RUPST tersebut, pemegang saham menyetujui besaran dividen sebesar 60% dari laba bersih perusahan tahun 2022 atau sebesar Rp24,7 triliun, dengan besaran dividen per saham sebesar Rp529,34, naik 46,8% yoy. Dari nilai itu, dividen sebesar Rp12,84 triliun disetorkan ke kas negara atau naik 46,7% dari setoran ke negara tahun sebelumnya. Pemegang saham juga menyetujui rencana perseroan melakukan pemecahan saham (stock split) perseroan dengan rasio 1:2 untuk meningkatkan perdagangan saham Bank Mandiri di Bursa Efek Indonesia.
Komisaris Utama Bank Mandiri M Chatib Basri, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri Andrinof A. Chaniago (dari kiri) berbicara saat memimpin Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri 2023 di Jakarta, Selasa (14/3). Dalam RUPST tersebut, pemegang saham menyetujui besaran dividen sebesar 60% dari laba bersih perusahan tahun 2022 atau sebesar Rp24,7 triliun, dengan besaran dividen per saham sebesar Rp529,34, naik 46,8% yoy. Dari nilai itu, dividen sebesar Rp12,84 triliun disetorkan ke kas negara atau naik 46,7% dari setoran ke negara tahun sebelumnya. Pemegang saham juga menyetujui rencana perseroan melakukan pemecahan saham (stock split) perseroan dengan rasio 1:2 untuk meningkatkan perdagangan saham Bank Mandiri di Bursa Efek Indonesia.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyapa tamu undangan saat akan memimpin Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri 2023 di Jakarta, Selasa (14/3). Dalam RUPST tersebut, pemegang saham menyetujui besaran dividen sebesar 60% dari laba bersih perusahan tahun 2022 atau sebesar Rp24,7 triliun, dengan besaran dividen per saham sebesar Rp529,34, naik 46,8% yoy. Dari nilai itu, dividen sebesar Rp12,84 triliun disetorkan ke kas negara atau naik 46,7% dari setoran ke negara tahun sebelumnya. Pemegang saham juga menyetujui rencana perseroan melakukan pemecahan saham (stock split) perseroan dengan rasio 1:2 untuk meningkatkan perdagangan saham Bank Mandiri di Bursa Efek Indonesia.
Jajaran Direksi dan Komisaris Bank Mandiri foto bersama sebelum dimulainya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri 2023 di Jakarta, Selasa (14/3). Dalam RUPST tersebut, pemegang saham menyetujui besaran dividen sebesar 60% dari laba bersih perusahan tahun 2022 atau sebesar Rp24,7 triliun, dengan besaran dividen per saham sebesar Rp529,34, naik 46,8% yoy. Dari nilai itu, dividen sebesar Rp12,84 triliun disetorkan ke kas negara atau naik 46,7% dari setoran ke negara tahun sebelumnya. Pemegang saham juga menyetujui rencana perseroan melakukan pemecahan saham (stock split) perseroan dengan rasio 1:2 untuk meningkatkan perdagangan saham Bank Mandiri di Bursa Efek Indonesia.