Ramadhan Bukan Bulan Biasa

Ramadhan bukan bulan biasa, tapi bulan luar biasa. Jangan disia-siakan.

retizen /Muhammad Ihsan
.
Rep: Muhammad Ihsan Red: Retizen

Oleh Hj. Afrida Berlini, Ketua Komunitas BiRU


Marhaban Ya Ramadhan!

Puasa Ramadhan memiliki keutamaan yang berbeda dengan puasa-puasa lainnya. Puasa Ramadhan adalah puasa yang diperintahkan Allah SWT sebagaimana dinyatakan dalam Firman Allah Surat Al Baqarah ayat 183 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”

Bagi mereka yang meninggalkan puasa karena suatu alasan yang dibenarkan, Allah SWT mewajibkan untuk menggantinya di waktu lain, sedangkan bagi mereka yang tidak mampu melaksanakan puasa mereka wajib membayar fidyah (Al Baqarah : 184-185). Namun bagi mereka yang sengaja tidak melaksanakan puasa tanpa suatu alasan yang dibenarkan akan mendapat dosa yang besar.

Sementara bagi kita yang melaksanakan puasa Ramadhan, Allah SWT menjanjikan pahala yang berlimpah. Disamping keutamaan-keutamaan puasa, dalam bulan Ramadhan Allah SWT juga menjanjikan pahala yang berlipat untuk ibadah atau perbuatan baik lainnya.

"...Dan barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan tujuh puluh kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan." (HR. Bukhori-Muslim).”

Di antara aktivitas Ramadhan yang jangan kita lewatkan karena janji Allah pahala yang berlipat ganda akan disediakan di akhirat kelak yaitu:

Shalat di malam Ramadhan

Yaitu menegakkan atau menghidupkan malam-malam Ramadhan di antaranya melalui shalat Tarawih sebagaimana hadist dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:

"Barang siapa yang shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ganjaran dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu. (HR. Bukhari, Muslim).

Membaca Al-Quran

Sebagaimana hadist dari Zaid bahwa ia mendengar Abu Sallam berkata, telah menceritakan kepadaku Abu Umamah Al Bahili ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Bacalah Al Quran, karena ia akan datang memberi syafaat kepada para pembacanya pada hari kiamat nanti." (HR. Muslim).

Hadist lain dari Ibnu Mas’ud “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Quran), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf,” (HR. At-Tirmidzi).

Bershadaqah

Rasulullah orang yang sangat pemurah, saat Ramadan lebih pemurah lagi. Rasulullah digambarkan seperti angin saat bersedekah, ketika ada orang yang meminta segera diberi oleh Rasulullah.

Menjadi kegemaran Rasulullah terutama bulan Ramadhan hal ini sebagaimana hadist “Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia yang paling dermawan, dan kedermawanannya semakin menjadi-jadi saat Ramadhan apalagi ketika Jibril menemuinya. Dan, Jibril menemuinya setiap malam bulan Ramadhan dia bertadarus Al Quran bersamanya. Maka, Rasulullah benar-benar sangat dermawan dengan kebaikan laksana angin yang berembus." (HR. Bukhari).

Memberi makanan untuk berbuka

Sudah menjadi tradisi sejak zaman sahabat Nabi Muhammad SAW, orang berlomba-loba ingin memberikan makanan untuk berbuka puasa.

Begitu besar pahala bagi orang yang memperhatikan dan membantu orang lain. Dalam sebuah hadis disampaikan bahwa jika seorang Muslim memberikan makanan kepada orang yang berpuasa untuk berbuka puasa. Maka pahalanya seperti orang yang berpuasa.

Sepeti hadist dari Zaid bin Khalid Al Juhani ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang memberi makanan untuk berbuka bagi orang berpuasa maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang itu." (HR. At Tirmidzi, Ahmad, An Nasai dan Al Baihaqi).

Memperbanyak Doa

"Ada tiga manusia yang doa mereka tidak akan ditolak yaitu doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka, doa Pemimpin yang adil dan doa orang teraniaya". (HR. At Tirmidzi, Ibnu Hibban).

Dalam sebuah hadis riwayat al-Bukhari, ditegaskan bahwa siapa yang melaksanakan puasa dengan ikhlas mengharapkan ridho dan ampunan Allah, maka Allah akan mengabulkannya.

Dikatakan, “Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala dari Allah maka diampuni dosanya yang telah lalu.”

Dalam hadis lainnya disebutkan bahwa, “Siapa yang menghidupkan bulan Ramadhan (dengan puasa atau ibadah) dengan iman dan mengharap pahala dari Allah Swt. maka diampuni dosanya yang telah lalu, dan siapa yang menghidupkan (beribadah) malam lailatul qadar dengan iman dan mengharap pahala dari Allah subhanahu wata’ala maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Tidak ada lagi jalan kembali ke dunia apabila kita telah mati, maka yang tinggal hanyalah penyesalan. Ramadhan bukan bulan biasa, tapi bulan luar biasa. Jangan disia-siakan.

Marhaban Ya Ramadhan!

sumber : https://retizen.id/posts/207000/ramadhan-bukan-bulan-biasa
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler