Erick Thohir Muncul Jadi Cawapres Terfavorit karena Dinilai Kuat di Ekonomi
Erick dinilai akan jadi penopang yang kuat bagi capres yang diusung.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Nama Erick Thohir unggul sebagai calon wakil presiden dalam polling bertajuk 'The Matchmaker'. Polling itu dihelat oleh detik(dot)com. Pemipin Redaksi Detikcom Alfito Deannova mengungkapkan hal itu saat menjadi penanggap dalam rilis survei nasional oleh lembaga survei Indikator Politik Politik Indonesia, Ahad (26/3/2023).
Alfito menjelaskan, dalam dua tahap The Matchmaker yang sudah dilakukan sejak Desember 2022, para pemilih diminta memasangkan sendiri pasangan calon capres dan capwares untuk 2024.
Hasilnya, pada tahap pertama (1 Desember 2022 - 9 Februari 2023) yang melibatkan 5.504 pemilih, pasangan Ganjar Pranowo - Erick Thohir menjadi pasangan favorit di urutan pertama dengan 1.459 pemilih. Sementara di urutan kedua, pasangan Pabowo Subianto - Erick Thohir dengan 819 pemilih. Disusul pasangan Prabowo Subianto - Ganjar Pranowo (409 pemilih), Ganjar - Ridwan Kamil (337 pemilih), dan Anies Baswedan - AHY dengan 253 pemilih.
Pada periode yang sama, nama Erick Thohir terbanyak dipilih untuk posisi cawapres dengan mengantongi 2.355 suara. Disusul Ridwan Kamil di urutan kedua (803 suara), Ganjar Pranowo (561 suara), AHY (277 suara) dan Andika Perkasa dengan 241 suara.
Komposisi itu berubah dalam polling tahap kedua yang digelar pada 20 Februari - 30 Maret 2023 yang melibatkan 7.131 pembaca. Hasil sementara menunjukkan pasangan Prabowo Subianto - Ganjar Pranowo naik ke urutan teratas dengan 2.955 suara, disusul Ganjar - Erick (2.426 suara), Ganjar - Ridwan Kamil (1.163 suara), Anies Baswedan - AHY (318 suara), dan Prabowo - Erick mengumpulkan 70 suara.
Menurut Alfito, naiknya suara untuk pasangan Prabowo - Ganjar terjadi setelah Presiden Jokowi melempar kode dukungan untuk Prabowo, terutama setelah pertemuan ketiganya di Kebumen. Hanya saja, pasangan Prabowo - Ganjar belum tentu terwujud mengingat keduanya berada pada posisi teratas sebagai calon presiden.
Munculnya nama Erick Thohir sebagai cawapres terfavorit, menurut Alfito, lantaran Erick diuntungkan oleh tingginya aproval rating terhadap Pemerintahan Jokowi yang mencapai 73%.
"Peran dan posisi Erick Thohir sangat diuntungkan. Pak Jokowi secara praktis memberikan gesture atau dukungan terhadap Erick Ehohir," tambah Alfito.
Meskipun tidak menyebut nama secara langsung, kata Alfito, hampir semua peristiwa besar dari urusan kenegaraan hingga urusan keluarga seperti pernikahan anak, Presiden Jokowi melibatkan Erick Thohir.
"Terlebih lagi, Erick terpilih sebagai Ketum PSSI. Ini ada untungnya dalam titik tertentu, di mana Erick berupaya untuk melakukan perbaikan di PSSI," ujar Alfito.
Mengingat tiga capres yang unggul di berbagai survei (Ganjar, Prabowo, Anies) bukanlah tokoh yang punya latar belakang ekonomi yang kuat, Alfito mengatakan, kondisi itu akan menguntungkan bagi cawapres yang punya latar belakang ekonomi.
Ini lantaran harapan publik yang tercermin dalam survei Indikator menginginkan pemimpin ke depan adalah yang bisa membawa perubahan di bidang ekonomi dan lapangan kerja.
"Misalnya Erick Thohir. Kita tahu sebelumnya beliau sangat aktif sebagai pengusaha dan kegiatan bisnis. Dengan ide-ide dan isu yang diangkat tepat sasaran, itu akan memberi dampak yang signifikan terhadap elektabilitas yang bersangkutan dan siapa pun yang akan menjadi pasangannya," kata Alfito.
"Hari-hari ke depan kita akan masuk ke era di mana wakil itu menentukan banyak hal. Anies Baswedan sampai sekarang belum punya wakil. Ganjar dan Prabowo oke di-endorse Pak Jokowi, tapi belum tentu mereka akan bergabung (menjadi pasangan capres dan cawapres). Maka, peran wakil menjadi sangat penting," ujarnya.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi juga menyampaikan hal senada. Posisi cawapres, kata Burhanudin, akan menjadi kunci kemenangan sekaligus memastikan visi misi presiden bisa dieksekusi oleh pasangan capres dan cawapres terpilih.
Dalam survei yang dilakukan dua kali pada 9-16 Februari 2023 (melibatkan 1.220 responden) dan pada 12-18 Maret 2023 dengan 800 responden, nama Erick Thohir melesat tajam dalam dua bulan terakhir untuk posisi cawapres, terutama dalam simulasi lima nama.
Nama Erick Thohir terus yang semula mendapat 12,9 persen pada November 2022 naik signifikan masing-masing 13,2% dan 17,6% pada Februari 2023.
Dalam simulasi tujuh nama ini, nama Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno yang semula berada di atas Erick, terlempar dari persaingan dalam simulasi lima nama lantaran elektabilitasnya menurun. Sehingga, praktis hanya Agus Harimurti Yudhoyo yang bersaing ketat dengan Erick Thohir dengan selisih hanya tiga persen.
"Basis dukungan terhadap calon wakil presiden, hanya Erick Thohir yang mengalami kemajuan paling besar. Ketika terjadi penurunan besar terhadap Ridwan Kamil, dukungan terhadap Erick Thohir meningkat paling besar, sementara terhadap calon lain relatif tidak banyak berubah," kata Burhanuddin.