Anggota Kongres Terima Pengarahan Dari FBI Soal Serangan Trump pada Jaksa

Trump meningkatkan retorikanya terhadap jaksa-jaksa New York yang selidiki kasusnya

AP Photo/Ron Johnson
Mantan Presiden Donald Trump berhenti sejenak saat berbicara di acara kampanye
Rep: Lintar Satria Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Senator Amerika Serikat (AS) Mark Warner mengatakan ia mendapat pengarahan singkat dari Biro Investigasi Federal (FBI) mengenai retorika Donald Trump yang menyerang jaksa New York yang mengawasi penyelidikan kasus suap mantan presiden itu. Warner mengatakan FBI menilai tidak ada ancaman spesifik.

"Saya sudah menerima pengarahan dari FBI, mereka mengatakan mereka sudah siap sepenuhnya, mereka tidak melihat ancaman spesifik tapi tingkat retorika mengenai hal ini di situs-situs sayap kanan meningkat," kata Warner pada stasiun televisi CNN, Ahad (26/3/2023).

Trump yang mencoba kembali maju pemilihan presiden 2024 dari Partai Republik meningkatkan retorikanya terhadap jaksa-jaksa New York yang menyelidiki kasus penyuapan aktris film dewasa Stormy Daniels. Para jaksa mengatakan mereka tidak akan terintimidasi.

Trump mengecam Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg dalam beberapa unggahan di media sosial Truth Social sejak 18 Maret lalu ketika mantan presiden itu mengira ia akan ditahan tiga hari kemudian. Trump memperingatkan akan ada "kematian dan kehancuran" bila ia didakwa melakukan kejahatan.

Trump mengklaim kekalahannya dalam pemilihan presiden 2020 lalu karena kecurangan. Klaim itu menginspirasi pendukungnya menggelar serangan ke gedung Capitol Hill pada 6 Januari 2021 ketika Kongres mengesahkan kemenangan Joe Biden.

Pengacara Trump, Joseph Tacopina mengatakan unggahan Trump menyerang Bragg karena kekeliruan.

"Saya bukan konsultan media sosialnya, saya pikir itu unggahan yang keliru oleh salah satu orang media sosialnya dan ia segera menghapusnya," kata Tacopina pada NBC News mengenai gambar yang menunjukkan Trump memegang tongkat baseball di sebelah Bragg.

Walikota New York Eric Adams juga mengatakan kotanya siap menghadapi dampak dakwaan terhadap Trump. "Kami hanya akan siap apapun yang terjadi," kata Adams pada stasiun televisi lokal PIX11.

Daniels yang merupakan aktris dan sutradara film dewasa yang mengatakan ia menerima uang tutup mulut agar tidak mengungkapkan pertemuan seksualnya dengan Trump pada tahun 2006 lalu. Trump membantah pernah memiliki hubungan dengan Daniels.

Ia mengatakan pembayaran itu "transaksi privat sederhana." Ia menegaskan tidak melakukan pelanggaran hukum dan menyebut penyelidikan tersebut, salah satu dari banyak penyelidikan yang ia hadapi, bermotif politik.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler