Otoritas Perbankan Eropa Peringatkan Masih Rentannya Sektor Perbankan

Kenaikan suku bunga terus membebani pasar keuangan.

Anadolu Agency
Bendera Uni Eropa. Kepala Otoritas Perbankan Eropa (EBA) Jose Manuel Campa memperingatkan sektor perbankan masih sangat rentan bahkan setelah berbagai upaya yang dilakukan setelah kegagalan Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat yang berdampak krisis di Eropa dan AS.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kepala Otoritas Perbankan Eropa (EBA) Jose Manuel Campa memperingatkan sektor perbankan masih sangat rentan bahkan setelah berbagai upaya yang dilakukan setelah kegagalan Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat yang berdampak krisis di Eropa dan AS. Hal tersebut ia sampaikan dalam sebuah wawancara di surat kabar Handelsblatt Jerman, Senin (27/3/2023)

Baca Juga


"Risiko dalam sistem keuangan tetap sangat tinggi," kata Campa dikutip dari Zawya, Selasa (28/3/2023).

Campa menambahkan, kenaikan suku bunga terus membebani pasar keuangan. Saat ini, regulator Uni Eropa sedang memantau kerugian yang belum direalisasi di neraca bank dengan cermat.

Sebelumnya, First Citizens BancShares Inc pada Senin, 27 Maret 2023, menyatakan pihaknya akan mengakuisisi simpanan dan pinjaman SVB serta aset tertentu lainnya dari Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC). FDIC, dalam pernyataan terpisah, mengatakan telah menerima hak apresiasi ekuitas di saham First Citizens BancShares dengan potensi nilai hingga 500 juta dolar AS atau sekitar Rp 7,5 triliun sebagai bagian dari kesepakatan.

First Citizens menyebut akusisi bank SVB disusun untuk mempertahankan posisi keuangan yang solid. Menurutnya, perusahaan gabungan tetap tangguh dengan beragam portofolio pinjaman dan basis simpanan.

Mulai Senin (27/3/2023) kemarin 17 bekas cabang SVB akan mulai beroperasi sebagai Silicon Valley Bank, sebuah divisi dari First Citizens Bank. First Citizens memiliki aset sekitar 109 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1,6 kuadriliun dan total simpanan sebesar 89,4 miliar dolar AS setara Rp 1,2 kuadriliun.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler