Richarlison Bantah Berperan dalam Pemecatan Conte Sebagai Pelatih Spurs

Richarlison dan Conte memang sempat berbeda pandangan.

AP Photo/Rui Vieira
Pemain depan Tottenham Hotspur, Richarlison, melihat bola. Richalirson membantah semua kabar soal peran dirinya dalam keputusan Tottenham Hotspur untuk memecat pelatih Antonio Conte.
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penyerang asal Brasil, Richarlison, membantah semua kabar soal peran dirinya dalam keputusan Tottenham Hotspur untuk memecat pelatih Antonio Conte. Richarlison dan Conte memang sempat berbeda pandangan dan terlibat saling berbalas komentar secara terbuka.

Richarlison pernah melontarkan kritik terhadap Conte, yang jarang menurunkannya pada musim ini. Pernyataan itu diungkapkan eks penyerang Everton itu usai Spurs tersingkir di gelaran Liga Champions, awal bulan ini. Pernyataan keras Richarlison itu dibalas oleh Conte.

Pelatih asal Italia itu menuding, Richarlison sebagai pemain yang egois dan tidak mengedepankan kepentingan tim. Perselisihan ini menjadi riak pertama perselisihan antara pemain Spurs dengan Conte. Dua pekan setelah perselisihan tersebut, Spurs memutuskan memecat Conte.

Spurs mengakhiri kerja sama dengan eks pelatih Chelsea tersebut hanya berselang beberapa hari setelah tim utama Spurs membuang kemenangan dan ditahan imbang Southampton, 3-3, dua pekan lalu. Keputusan Spurs itu kabarnya dipengaruhi oleh perselisihan antara Richalison dengan Conte.

Berdasarkan lansiran Argentina TYc, Richarlison dan Cristian Romero menjadi dua figur utama yang menentang Conte. Dua pemain itu bahkan mendesak manajamen klub untuk bisa segera memecat Conte. Namun, semua kabar itu dibantah oleh Richarlison.

Penyerang berusia 25 tahun itu mengaku, sudah terbiasa mendapatkan kritik soal permainan di atas lapangan, termasuk dengan kritik yang dilontarkan Conte. Sebaliknya, Richarlison justru sangat menghormati Conte. Terlebih, Richarlison direkrut Spurs saat tim utama the Lilywhites berada di bawah kendali eks pelatih timnas Italia tersebut.

''Dia membantu saya datang ke klub ini. Apapun masalahnya, kami selalu menyelesaikannya dengan pembicaraan profesional dan sehat. Saya bukanlah sosok yang memimpin pemberontakan, justru sebaliknya," kata Richarlison seperti dikutip ESPN, Jumat (31/3/2023). "Saya ingin memohon maaf, saya belum bisa tampil maksimal. Saat dia pergi, saya memberikan pesan terima kasih dan harapan agar dia bisa sukses pada masa mendatang karena hal itu layak dia dapatkan.''

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler