Attention Generasi Sandwich, Ini Tips Perecanaan Keuangan untuk Kalian
Pakar merekomendasikan 50 persen pendapatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Generasi sandwich seringkali berhadapan dengan realita bahwa mereka harus melupakan impian jangka panjang. Untuk itu, perencanaan keuangan sejak dini menjadi kunci untuk merealisasikan impian menjadi cita-cita yang terencana.
Direktur PT Insight Investments Management (INSIGHT) Ria Meristika Warganda mengatakan, dengan memulai perencanaan keuangan sedini mungkin, generasi sandwich bisa lebih siap menghadapi tantangan finansial yang dihadapi di masa depan. "Perencanaan keuangan dimulai dari diri sendiri dengan menentukan strategi alokasi aset atau anggaran," kata Ria dalam keterangannya, Jumat (31/3/2023).
Sebagai panduan dalam perencanaan keuangan, beberapa pakar keuangan merekomendasikan sekitar 30 persen hingga 50 persen dari pendapatan bulanan harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer, seperti makanan, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
Sementara itu, sisa pendapatan dapat dialokasikan untuk tabungan dan investasi 25 persen, dana darurat lima persen, kegiatan sosial seperti zakat dan sedekah lima persen, dan kebutuhan tersier seperti keinginan atau hiburan lima persen. Alokasi untuk utang sebaiknya tidak melebihi 20 persen.
Dalam hal ini, untuk generasi sandwich, alokasi keuangan dapat berbeda. Sebagai contoh, biaya untuk mendukung keluarga dan biaya kesehatan dapat dialokasikan dari anggaran untuk kebutuhan primer.
Oleh karena itu, alokasi kebutuhan primer dapat dibagi menjadi 30 persen untuk kebutuhan pribadi sehari-hari, 10 persen untuk biaya pendukung orang tua, dan 10 persen untuk biaya kesehatan. Ini untuk memastikan alokasi biaya lainnya tidak terganggu dan memenuhi kebutuhan keluarga secara keseluruhan.
Ria menyampaikan dengan membuat rencana pengeluaran bulanan yang terperinci, seseorang dapat mengelola uangnya dengan lebih efektif dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Alokasi anggaran pribadi dapat membantu seseorang memprioritaskan kebutuhan dan keinginan.
Selain itu, dapat juga memperbesar kesempatan untuk berinvestasi sehingga mencapai tujuan finansial sesuai dengan target waktu dan dana yang ditetapkan. "Baik tujuan jangka pendek seperti menyiapkan dana liburan, tujuan jangka menengah seperti merencanakan biaya pendidikan, ataupun tujuan jangka panjang seperti menyiapkan dana pensiun, harus diperhitungkan dengan cermat dan disesuaikan dengan instrumen investasi yang cocok agar mencapai tujuan finansial tepat waktu dan tepat jumlah," ujar Ria.