BI dan Pemkot Kendari Sinergi Kendalikan Inflasi Ramadhan

Pngendalian inflasi harus dilakukan karena instruksi langsung dari Presiden.

Antara/Ardiansyah
Sejumlah warga antre membeli paket sembako murah saat digelar Operasi Pasar murah Ramadhan di Kantor Kecamatan Telukbetung Barat, Bandar Lampung, Lampung, Jumat (24/3/2023). Operasi pasar yang diselenggarakan Pemerintah Kota Bandar Lampung itu bertujuan untuk mencegah terjadinya gejolak harga sembako dan inflasi saat bulan Ramadhan.
Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara bersama Pemerintah Kota Kendari bersinergi dalam mengendalikan inflasi selama bulan Suci Ramadhan hingga menjelang Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah di provinsi itu.

Kepala Kantor Bank Indonesia Sultra Doni Septadijaya dalam keterangan diterima di Kendari, Sabtu mengatakan pihaknya telah menggelar pertemuan bersama Pemerintah Kota Kendari untuk mendorong berbagai upaya pengendalian laju inflasi selama Ramadhan.

"Kami bersama Pemkot Kendari sudah mengadakan high level meeting pengendalian inflasi selama bulan Ramadhan dan menghadapi Hari Raya Idul Fitri," katanya.

Dia menyampaikan pertemuan yang dilakukan pihaknya bersama Pemerintah Kota Kendari yang diikuti 13 perwakilan distributor untuk mengantisipasi dan menjaga kecukupan stok ketersediaan kebutuhan pokok, keterjangkauan harga bagi masyarakat, serta kelancaran distribusi.

Dia menyampaikan dalam pengendali inflasi sidak pasar bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) dan Satuan Tugas Pangan di Kota Kendari juga harus rutin dilakukan termasuk melaksanakan kerjasama antardaerah, serta pasar murah yang bekerjasama dengan BI dan Bulog.

Doni menambahkan terdapat beberapa program pengendalian inflasi yang perlu dilanjutkan dan dioptimalkan pada tahun 2023 oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yakni Program Jangan Percaya Rentenir (Iyamo Parasayai Rentenir) dan Pogram Tanam Cabai Kendalikan Inflasi (Tabe Di).

Lebih lanjut Doni mengatakan bahwa pengendalian inflasi harus dilakukan karena merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo.

"Arahan Presiden mengenai ketersediaan pangan di daerah yang perlu dijaga melalui ketersediaan stok dan keterjangkauan harga, terlebih di bulan Ramadhan," tutur Doni.

Penjabat Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu menyebut, di tahun 2023 laju inflasi di bulan Februari di daerah tersebut sebesar 6,13 persen year on year (yoy). Sementara berdasarkan angka inflasi bulan ke bulan (month to month) mencapai 0,48 persen.

"Dan atas kerja bersama pemangku kepentingan terutama kerja strategis TPID sehingga yang tadinya di 2022 inflasinya sangat tinggi, Alhamdulillah di 2023 ini bisa kita turunkan bahkan deflasi," katanya.

Sementara itu, lanjut dia, berdasarkan data terdapat beberapa komoditas yang menunjukkan kenaikan harga terlebih pada saat Ramadhan dan jelang Hari Raya Idul Fitri 2023. Komoditi itu meliputi beras, cabai rawit, telur ayam beras, daging ayam, emas dan perhiasan, daging sapi, cabe merah, tahu mentah, susu, minyak goreng, gula pasir.

"Ini harus kita siasati, harus kita waspadai betul ini. Jangan sampai Kota Kendari mengalami inflasi hanya karena kenaikan bahan pokok," katanya.

Pj Wali Kota Kendari mengatakan, berbagai upaya tengah digalakkan Pemerintah Kota Kendari dalam upaya untuk menekan angka inflasi, salah satunya mengenai pendataan ketersediaan stok pangan strategis kepada distributor dan pasar di Kota Kendari.

Menurut Pj Wali Kota Kendari ketersediaan stok pangan di daerah tersebut tidak mengkhawatirkan karena berdasarkan data pihaknya stok pangan tersebut mencukupi hingga akhir Idul Fitri.

Pemkot Kendari juga bakal melaksanakan pasar murah di pasar-pasar yang ada di Kota Kendari, hal ini guna mengantisipasi dan menjaga kecukupan stok ketersediaan kebutuhan pokok, keterjangkauan harga bagi masyarakat saat Ramadhan dan jelang Hari Raya Idul Fitri.



sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler