Spalletti Jelaskan Penyebab Napoli dihancurkan Milan di Kandang Sendiri

Berikutnya, Napoli dan AC Milan juga bertemu di perempat final Liga Champions.

EPA-EFE/CESARE ABBATE
Gelandang Napoli Khvicha Kvaratskhelia (kiri) bereaksi saat laga melawan AC Milan di Stadion
Rep: Frederikus Bata Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pelatih Napoli, Luciano Spalletti bereaksi setelah timnya dibantai AC Milan pada giornata ke-28 Serie A. I Partenopei takluk 0-4 dari I Rossoneri di Stadion Diego Armando Maradona, Naples, Senin (3/4/2023) dini hari WIB.

Baca Juga


Spalletti mencoba tetap tenang. Berkaca dari jalannya laga, ia merasa hasil ini bukan sesuatu yang mengejutkan. Pasalnya, kubu tamu jeli memanfaatkan setiap ruang yang tercipta.

"Penampilan kami berada di bawah level kami yang biasanya. Keinginan para pemain saya untuk membalikan keadaan, akhirnya menyisakan lebih banyak ruang yang dimanfaatkan Milan," kata juru taktik kelahiran Certaldo kepada DAZN, dikutip dari Football Italia.

Ia mengakui sang rival memulai dengan baik. Pada menit ke-17, I Rossoneri membuka keunggulan. Rafael Leao sukses menaklukkan Alex Meret dari jarak dekat.

Setelahnya Napoli berusaha merespons. Namun, Khvicha Kvaratskhelia dan rekan-rekan kurang menunjukkan ketenangan. Mereka terburu-buru saat melepaskan umpan ke jantung pertahanan lawan.

"Kami mencoba memaksakan umpan ke depan, tanpa kualitas yang biasa kami tunjukkan, dalam hal membangun serangan dari belakang. Kami juga terlalu sering kehilangan bola," ujar Spalletti.

Hasil ini belum mengubah komposisi di klasemen sementara Serie A. I Partenopei masih di singgasana. Dengan mengantongi 71 poin, pasukan biru langit unggul 16 angka atas Lazio di kursi runner -up.

Napoli dan AC Milan juga bertemu di perempat final Liga Champions. Menurut Spalletti, angka di papan skor Stadion Diego Armando Maradona membuka mata banyak kalangan. Terutama bagi orang-orang yang meragukan Milan.

Awalnya, I Partenopei disebut-sebut mendapatkan undian berhadiah. Pasalnya, sepanjang musim ini bergulir, klub Italia Selatan itu sangat digdaya. Sebaliknya, I Rossoneri tidak menunjukkan performa seperti musim lalu. Namun, Spalletti tetap waspada dan tidak pernah menganggap remeh sang rival. 

"Orang-orang bertindak seolah-olah Milan adalah lawan yang mudah disingkirkan. Sekarang mungkin, mereka akan melihatnya dengan cara yang sama, seperti saya," ujar allenatore 64 tahun ini, menegaskan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler