Wacana Pasangan Prabowo-Airlangga Representasikan Orangnya Jokowi

Presiden Jokowi disebut merestui koalisi gabungan KKIR dan KIB.

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kiri), dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Silaturahmi Ramadhan 1444 H DPP PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Ahad (2/4/2023). Acara tersebut turut dihadiri para ketua umum partai politik koalisi pendukung pemerintah seperti PAN, Partai Golkar, Partai Gerindra, PPP, dan PKB.
Rep: Antara/Erik PP Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muncul wacana mengusung pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Airlangga Hartarto oleh Koalisi Indonesia Raya Bersatu (KIRB). Koalisi tersebut merupakan gabungan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Pengamat politik Ali Rif'an mengatakan, baik Prabowo maupun Airlangga merupakan figur yang dapat merepresentasikan arah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Iya kalau dua-duanya memang merepresentasikan orangnya Jokowi satu adalah Airlangga yang selama ini ditugasi soal Ekonomi ya dia beliau itu menko perekonomian. Prabowo juga sama selalu ikut bersama Jokowi di event-event penting dan strategis," kata Ali saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (3/4/2023).

"Kedua-duanya makin ke sini memang terlihat adalah orang yang bisa mewakili arah politik atau bandul politik Presiden Jokowi atau yang bisa meneruskan program Jokowi," ujar Ali melanjutkan.

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia tersebut menilai jika benar pasangan Prabowo-Airlangga diusung oleh koalisi yang didukung Presiden Jokowi maka pasangan tersebut nantinya bakal mendapatkan dukungan dari pemilih loyal Jokowi pada Pemilu 2019. Adapun jumlah pemilih Jokowi bisa dibilang tidak sedikit.

"Kalau Presiden Jokowi secara tegas mendukung pasangan ini, kemungkinan besar pemilih Jokowi akan lari ke sini, karena walaupun Bagaimana pendukung Jokowi itu banyak dan pendukung Jokowi yang loyal akan memperhitungkan dukungan Presiden Jokowi. akan berlaku ke mana itu akan diikuti itu," ujar Ali.

Dia menyarankan jika ingin memenangkan kontestasi Pilpres 2024 maka pasangan tersebut harus dideklarasikan sejak dini. Tujuannya agar bisa memiliki waktu yang cukup panjang untuk melakukan sosialisasi dan meningkatkan elektabilitas.

"Pemilu memang masih lama yang jelas soal pasangan juga soal kompromi dan negosiasi dan konsesi ya artinya bagaimana nanti pembicaraan di luar panggung kesepakatannya itu juga jadi pertimbangan penting selain pertimbangan elektoral," ucap Ali.

Sebelumnya pada kesempatan acara silaturahim partai politik pendukung pemerintah yang diadakan di kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Ahad (2/4/2023), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku sudah ada kesepakatan soal wacana koalisi besar untuk menggabungkan KKIR dan KIB pada Pemilu 2024. Prabowo mengatakan, ada kesamaan frekuensi dan kecocokan antara koalisi yang digagas partai Gerindra-PKB dengan koalisi yang dibentuk Golkar, PAN, PPP tersebut.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler