Bubur Pedas: Takjil Khas Masyarakat Melayu

Bubur pedas merupakan makanan khas masyarakat melayu yang kerap ditemui di bulan Ramadhan. Rasa bubur pedas sebenarnya tidak pedas, namun memiliki efek menghangatkan bagi tubuh. Bubur pedas mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan serat yang bai

retizen /Ananda Ifra
.
Rep: Ananda Ifra Red: Retizen
Bubur Pedas Khas Masyarakat Melayu

Takjil merupakan makanan yang disantap saat berbuka puasa. Umumnya, masyarakat Indonesia memakan kurma dan gorengan sebagai pembuka, lalu dilanjutkan dengan makan nasi. Namun, ada budaya unik masyarakat melayu yaitu memasak bubur pedas sebagai takjil di bulan Ramadhan. Bubur pedas merupakan sajian khas lingkungan Kesultanan Deli. Bubur pedas mulai disajikan sebagai santapan bagi keluarga kerajaan sejak tahun 1909 dibawah kepemimpinan Tuanku Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alam Syah. Namun, di masa sekarang ini bubur pedas dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, khususnya masyarakat Melayu Deli di Sumatera Utara


Rasa bubur pedas sebenarnya tidak pedas. Bubur ini diberi nama "bubur pedas" karena memiliki efek menghangatkan tubuh ketika memakannya. Hal ini dikarenakan racikan bumbu yang mengandung puluhan rempah. Seporsi bubur pedas sudah mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan serat yang baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Hal inilah yang menjadi alasan bubur pedas dijadikan sebagai takjil disaat bulan Ramadhan.

Bubur pedas terbuat dari nasi halus, kentang, wortel, jagung dan kelapa parut. Selain itu, bubur ini juga kaya akan rempah-rempah, serta terdapat campuran perencah seperti udang dan kepiting kecil untuk menghasilkan rasa yang sedikit gurih. Untuk penyajiannya, bubur pedas disandingkan dengan sayur pakis, tauge rebus, dan anyang (hidangan yang mirip dengan urap namun menggunakan campuran kelapa parut) sehingga menambah cita rasa yang khas.

Saat ini, pembuatan bubur pedas menjadi lebih mudah karena sudah tersedia bumbu instan yang dapat ditemukan dimana saja, baik di pasar tradisional maupun e-commerce. Terlebih saat suasana bulan Ramadhan seperti saat ini, penjual bubur pedas akan mudah kita jumpai di sore hari menjelang berbuka. Seporsi bubur pedas biasanya dijual seharga Rp5.000-Rp10.000 dengan isi yang cukup banyak.

sumber : https://retizen.id/posts/209490/bubur-pedas-takjil-khas-masyarakat-melayu
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler