Korlantas Polri Survei Jalur Mudik Pantura, Ini Sejumlah Temuannya

Salah satunya ada rekontruksi satu buah jembatan di Ciasem Subang Jawa Barat.

Prayogi/Republika.
Pemudik yang menggunakan sepeda motor melintasi jalur pantura daerah Pamanukan, Subang, Jawa Barat.
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Lonjakan pemudik diperkirakan terjadi pada Lebaran tahun ini mengingat tidak ada lagi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Salah satu jalur yang biasa dilewati pemudik adalah jalur pantura.


Untuk itu, kondisi jalur pantura menjadi salah satu perhatian dalam pengamanan arus mudik dan balik. Korlantas Polri bersama instansi terkait pun sudah melakukan survei mengenai kondisi jalan nasional tersebut.

"Untuk kondisi jalan, kita sudah kita melakukan survei bersama sejumlah pihak lainnya," kata Kasubdit Jemenopsrek Ditkamsel Korlantas Polri, Kombes Pol Indra Jafar, saat ditemui di sela Gelar Pasukan Astra Tol Cipali, Selasa (4/4/2023) sore.

Indra mengatakan, secara umum, kondisi jalan nasional cukup baik. Meski demikian, masih ada sejumlah temuan yang menjadi perhatian.

Adapun sejumlah temuan itu di antaranya masih adanya rekontruksi satu buah jembatan di Ciasem Subang Jawa Barat. Selain itu, perbaikan jembatan Pemali di wilayah Brebes Jawa Tengah, adanya kerusakan jalan atau lubang pada ruas jalan tertentu, banyaknya u-turn dari ruas Bekasi sampai Cirebon sejumlah 687 titik dan banyaknya aktivitas masyarakat dan kendaraan di bahu jalan.

"Terhadap temuan itu, kami memberikan sejumlah rekomendasi," kata Indra.

Rekomendasi tersebut di antaranya berupa percepatan perbaikan jalan dan pekerjaan penggantian jembatan, serta perlu adanya pembatasan lokasi putar arah atau u-turn pada ruas jalur pantura. "Kita harapkan tidak ada u turn ilegal," ucap Indra.

Indra menambahkan, perlu dilakukan pula imbauan aktivitas di bahu jalan dan angkutan umum yang menjadi hambatan jalan. Selanjutnya, pengaturan rekayasa lalu lintas pada jembatan Pemali Brebes dan perlu disosialisasikan dari jauh-jauh hari.

Indra mengungkapkan, pasar tumpah dan aktivitas pabrik di sepanjang jalur pantura juga perlu dilakukan pengaturan lalu lintas dengan berkoordinasi bersama Pemda.

"Kemudian menyiapkan rest area pada titik lelah dan pelaksanaan pembatasan angkutan barang harus konsisten dan tersosialisasi dengan baik," kata Indra.

Dalam kesempatan terpisah, Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, menyatakan, keberadaan pasar tumpah di sepanjang jalur pantura Cirebon menjadi salah satu perhatian dalam pelaksanaan arus mudik dan balik.

‘’Kami akan memasang barikade di sejumlah lokasi pasar tumpah selama masa mudik lebaran 2023,’’ terang Arif.

Barikade tersebut berupa water barrier maupun traffic cone. Keberadaannya diharapkan dapat mencegah pedagang membuka lapak di bahu jalan.

Keberadaan pedagang yang berjualan di bahu jalan berpotensi mengganggu kelancaran kendaraan pemudik yang melewati pantura Kabupaten Cirebon.

Adapun sejumlah pasar tumpah yang ada di pantura Kabupaten Cirebon di antaranya adalah Pasar Tegalgubug, Pasar Palimanan, Pasar Gebang, Pasar Losari dan lainnya. ‘’Seluruh lokasi pasar tumpah menjadi perhatian kami,’’ cetus Arif.

Tak hanya memasang barikade, lanjut Arif, rekayasa lalu lintas juga disiapkan untuk mengurai kepadatan arus kendaraan di sekitar pasar tumpah. Para personil pun akan disiagakan untuk mengatur lalu lintas dan membantu penyeberang jalan.

Sementara itu, rekayasa lalu lintas juga disiapkan jajaran Polres Cirebon Kota (Ciko) dalam menghadapi arus mudik dan balik lebaran 2023.

"Kami siapkan  tim urai untuk mengatasi kepadatan arus lalu lintas," kata Kasatlantas Polres Ciko, AKP Triyono Raharja.

Tim urai tersebut disiagakan di seluruh pos pelayanan, pos pengamanan dan pos pengaturan lalu lintas yang tersebar di wilayah hukum Polres Ciko. Tak hanya di jalur tol, tim urai juga akan disiagakan di jalur pantura Cirebon. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler