Prabowo: Saat Ini tak Ada Capres-Cawapres yang Final

Prabowo terus membuka diri terhadap penjajakan kerja sama politik untuk Pemilu 2024.

Republika/Thoudy Badai
Prabowo Subianto (kanan)
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjelaskan, bahwa hingga saat ini belum ada nama calon presiden yang final. Karenanya, komunikasi antarpartai politik harus terus dibangun, termasuk dengan Partai Bulan Bintang (PBB).


"Kita akan terus membangun komunikasi politik, akan ada saya kira beruntun pertemuan-pertemuan, ya ini proses demokrasi. Jadi tidak mungkin saat sekarang, tidak ada nama yang final, jadi ini semua kita bahas," ujar Prabowo usai pertemuan dengan Ketua Umum PPP, Yusril Ihza Mahendra, Kamis (6/4).

Dia mengatakan, segala kemungkinan masih dapat terjadi sebelum pendaftaran pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada September mendatang. Termasuk pembahasan koalisi maupun pasangan calon.

"Dalam negosiasi politik itu kan ada saling pengertian, ya biasalah ini, negosiasi apapun tidak serta merta datang, tapi InsyaAllah. Ciri khas orang Indonesia adalah di ujungnya pasti ada jalan yang baik," ujar Prabowo.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani merasa, bahwa tak akan ada kesulitan membahas sosok yang akan diusung sebagai capres dalam sebuah koalisi besar. Sebab, kerja sama antarpartai politik pasti telah disatukan lewat persamaan visi, misi, dan tujuan yang sama.

"Kami merasa Gerindra juga tidak merasa itu sebagai sesuatu yang sulit. Prinsipnya adalah bagaimana kita bersama-sama bisa melakukan proses pemilu, proses demokrasi itu dengan baik," ujar Muzani di depan kediaman Prabowo Subianto, Jakarta, Rabu (5/4).

"Karena makin besar koalisinya, maka rakyat, masyarakat akan lebih mudah menentukan masa depan pemimpinnya dengan lebih baik," sambungnya.

Prabowo disebutnya terus membuka diri terhadap penjajakan kerja sama politik untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024. Termasuk dalam hal ini adalah wacana koalisi besar yang terdiri dari banyak partai politik.

Hasil penjajakan yang dilakukan oleh Prabowo, tentunya juga akan disampaikan kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang merupakan rekannya di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Ia sendiri yakin, pembahasan ihwal koalisi besar bersama PKB tak berlangsung alot.

"Saya kira tidak alot, karena PKB pemikirannya sama bahwa negara yang besar dengan jumlah 275 juta (jiwa), wilayah yang luas, multietnis, dan berbagai macam persoalan bangsa ini harus dihadapi dengan kekuatan yang besar," ujar Muzani.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler