PHE ONWJ Gelar Pipa Penyaluran Bawah Laut
Kegiatan itu bertujuan untuk menjaga keandalan dan integritas pipa penyalur.
REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- PHE ONWJ, selaku anak perusahaan Pertamina di Subholding Upstream Regional Jawa, menggelar pipa penyaluran migas bawah laut di ECHO Area. Hal itu sebagai bentuk komitmen dalam menjalankan roda operasi yang mengedepankan prinsip operation excellent dan keselamatan kerja, sekaligus sebagai strategi perusahaan dalam mencapai target produksi.
Kegiatan itu bertujuan untuk menjaga keandalan dan integritas pipa penyalur dalam mengalirkan hasil produksi minyak sebesar 1890 BOPD. Di tataran hulu migas, PHE ONWJ memiliki peranan penting dalam memberikan kontribusi dalam menunjang produksi minyak dan gas nasional secara berkelanjutan.
Di sisi lain, komitmen integrity facility yang diusung PHE ONWJ juga sebagai implementasi dalam mengelola bisnis hulu migas yang berwawasan lingkungan.
Pada tahapan awal, dimulai dari fase instalasi lepas pantai penggelaran pipa penyalur 8” MOL EC-EPRO sepanjang 1.56 km.
Sebanyak 183 personel dilibatkan dalam proses tersebut, menempuh waktu hingga 35 jam dan jarak sejauh 102 Nautical mile (Nm) menggunakan Pipelay Barge (PLB) Hafar Neptune. Adapun titik keberangkatannya dari Cirebon Jetty pada Rabu (22/3/2023) lalu.
Aspek keselamatan kerja pun menjadi prioritas di setiap pelaksanaan proyek. Sebelum pekerjaan dimulai, Pre-Job Meeting diberikan kepada pekerja yang akan bekerja PLB Hafar Neptune dan Management Walk Through (MWT) untuk memeriksa kesiapan mobilisasi.
‘’Milestone mobilisasi lepas pantai EC-EPRO tidak hanya untuk kepentingan PHE ONWJ, namun pekerjaan ini berlanjut juga ke PHE OSES,'’ ujar Senior Manager Pemeliharaan Fasilitas Operasi SKK Migas, Aswandi, dalam siaran persnya, Sabtu (8/4/2023).
Ridho Wastu, dari Production & Project Subholding Upstream Pertamina, menambahkan, kegiatan itu dilakukan sesuai rencana yang telah ditetapkan.
‘’Kegiatan dalam penggelaran pipa dilakukan secara On Time, On Budget, On Scope dan On Return (Otobosor),'’ kata Ridho.
Manager Projects PHE OONWJ Mohammad Abdurrafiq, menyebutkan, seluruh pekerja yang menjalankan tugas itu selalu menerapkan 3 Golden Rules Pertamina. Yakni, terdiri dari Patuh, Intervensi dan Peduli.
Meski demikian, pihaknya memberikan otorisasi kepada seluruh pekerja, siapapun dan apapun jabatannya, untuk dapat menghentikan pekerjaan jika tidak aman.
Sementara itu, langkah berikutnya, proyek tersebut akan dilanjutkan dengan penggelaran pipa penyaluran 16” MOL LPRO-NGLJ sepanjang 27,9 km. Proyek itu ditargetkan selesai dalam waktu kurang lebih empat bulan.
Realisasi produksi minyak PHE ONWJ periode akhir Februari 2023 tercatat sebesar 26.752 Barrel Oil Per Day (BOPD). Sedangkan produksi gas bumi berkisar di angka 79,79 Million Standart Cubic Feet per Day (MMSCFD).