Tembus 17,35 Triliun Dolar AS, Setoran Bank di AS Melonjak
Deposito meningkat di 25 bank AS.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Simpanan bank komersial AS mengalami kenaikan pada Maret 2023. Ini terjadi pertama kalinya dalam waktu sekitar satu bulan, menunjukkan tanda-tanda stabil setelah dua kegagalan bank terbesar mengalami krisis keuangan sehingga mengguncang sistem perbankan dan mengguncang para deposan.
Seperti dilansir dari laman Reuters, Sabtu (8/4/2023), data Federal Reserve menunjukkan simpanan seluruh bank komersial naik menjadi 17,35 triliun dolar AS per Maret. Kegagalan bank terbesar dalam sejarah AS memaksa regulator federal untuk menjamin semua simpanan kedua institusi dan mendorong The Fed mengambil tindakan darurat untuk memulihkan kepercayaan sistem perbankan.
Deposito meningkat di 25 bank terbesar berdasarkan aset maupun bank kecil dan menengah. Bank-bank kecil sangat terpukul oleh arus keluar simpanan setelah kegagalan berturut-turut, dengan beberapa deposan mengalihkan uang tunai ke lembaga yang lebih besar karena khawatir dana apa pun yang melebihi 250.000 dolar AS per batas asuransi federal deposan berisiko.
Setelah lebih dari satu tahun kenaikan suku bunga yang tajam oleh The Fed yang dirancang untuk memperlambat ekonomi dan mengendalikan laju inflasi. Hal ini dikarenakan gejolak perbankan bulan lalu telah memperburuk kekhawatiran bahwa pengetatan agresif bank sentral dapat memicu resesi.
Ekonom mengamati potret mingguan Fed tentang kondisi keuangan bank-bank negara dengan cermat sebagai tanda-tanda ‘pelarian’ simpanan telah berjalan dengan sendirinya. Mereka mengamati dengan cermat indikasi bahwa pemberi pinjaman mungkin mulai mengendalikan kredit sebagai akibatnya, suatu tindakan yang dapat mempercepat permulaan perlambatan ekonomi atau memperburuknya.
Keseluruhan kredit dari bank-bank AS mengalami menurun dengan rekor lebih dari 120 miliar dolar AS pada minggu terakhir, tetapi itu sebagian besar disebabkan oleh bank yang mendivestasikan sebesar 87 miliar dolar AS dalam bentuk sekuritas ke nonbank, seperti dana lindung nilai. The Fed mengatakan bank-bank telah melepas sejumlah aset itu dalam dua minggu terakhir, sebagian besar datang dalam bentuk Treasuries dan sekuritas yang didukung hipotek.
Pergerakan tersebut bertepatan dengan penjualan berbagai aset baru-baru ini dari dua bank gagal di bawah arahan Federal Deposit Insurance Corp, tetapi Fed tidak menentukan apakah itu merupakan dorongan divestasi.
Saat bersamaan, pinjaman kepada bisnis dan konsumen oleh bank tetap stabil dengan 12,07 triliun dolar AS pinjaman yang belum dibayar saat bulan mendekati akhir, naik sedikit dari minggu sebelumnya. Sementara pinjaman real estat komersial dan residensial, dan pinjaman komersial dan industri, kredit bisnis, masing-masing turun. Adapun penurunan tersebut diimbangi oleh peningkatan pinjaman konsumen yang dipimpin oleh saldo kartu kredit.