Prabowo Ingin Peralihan Kekuasaan Jokowi Berjalan Sejuk
Format koalisi perlu ditentukan untuk memastikan persaingan Pilpres berjalan sejuk.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra berharap peralihan kekuasaan dari Presiden Jokowi kepada presiden selanjutnya berjalan sejuk. Karena itu, kini Gerindra bersama sejumlah partai politik lain sedang mencari format koalisi untuk Pilpres 2024 yang dapat memastikan peralihan kekuasaan yang bisa membuat rakyat tenang.
Hal ini disampaikan Prabowo usai menggelar pertemuan tertutup dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas di kediamannya, Kartanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (8/4/2023). Pertemuan selama satu jam itu membahas wacana pembentukan koalisi besar yang terdiri atas Gerindra, PKB, Golkar, PAN, dan PPP.
Prabowo menyebut, dirinya dan Zulhas membahas format koalisi yang akan dibentuk untuk Pilpres 2024. Format koalisi yang tepat diperlukan untuk memastikan lahir sebuah pemerintahan yang dapat memajukan Indonesia.
Format koalisi, lanjut dia, juga perlu ditentukan untuk memastikan persaingan Pilpres berjalan sejuk. Kalaupun berjalan sengit, setidaknya setelah hari pencoblosan terjadi rekonsiliasi antara koalisi capres sehingga tidak terjadi pembelahan masyarakat. Prabowo menyampaikan hal ini dengan berkaca pada pengalamannya menjalani rekonsiliasi dengan Presiden Jokowi usai Pilpres 2019.
Prabowo secara implisit menyebut format koalisi besar ini belum diputuskan. Dia mengaku, akan berkomunikasi lebih lanjut dengan PAN untuk memutuskannya.
"Kita jadi pemimpin partai sekarang harus capek untuk mencari format supaya rakyat itu tenang, supaya rakyat menghadapi peralihan (kekuasaan Presiden Jokowi) ini dengan sejuk. Ini yang kita inginkan, sebuah jalan tengah," kata Prabowo.
"Kita ingin suatu kesejukan, kita ingin suatu moderasi. Tidak usah jor-joran kalau bersaing. Biasa-biasa saja," imbuh sosok yang sudah dua kali menjadi capres itu.
Sementara itu, Zulhas menyebut, koalisi besar atau Koalisi Kebangsaan ini dikendalikan oleh Presiden Jokowi. Tujuan koalisi besar ini adalah untuk memajukan Indonesia.
"Karena perlu kebersamaan kita untuk memajukan negeri ini. Itu lah salah satu (poin penting pertemuan hari ini). Tentu semuanya di bawah orkestra komando Pak Jokowi," kata Zulhas.
Koalisi besar ini awalnya dibicarakan saat Ketua Umum Gerindra, PKB, Golkar, PAN, PPP menggelar pertemuan tertutup dengan Presiden Jokowi di Kantor DPP PAN, Ahad (2/4/2033) lalu. Jokowi menyebut kelima partai itu "cocok" bergabung.